Terjadi kehebohan soal Metaverse di Indonesia. Hampir semua kalangan jadi latah mengikuti tren Metaverse yang sedang merebak belakangan ini. Namun menurut Wishnutama jangan sampai FOMO atau takut ketinggalan tren hingga sekedar ikut-ikutan tanpa pemahaman yang komprehensif soal Metaverse.
Berbagai project Metaverse mulai marak dikembangkan di Indonesia. Mulai dari perusahaan, personal hingga kalangan artis ikuti tren dengan membuat project Metaverse.
Baca juga: Salah Kaprah Transformasi Digital, Wishnutama: Basic Dulu, Jangan Kejauhan
Memasuki Era Web 3.0
Menurut Wishnutama hadirnya perkembangan teknologi digital dengan kemunculan Metaverse adalah tanda dimulainya era Web 3.0 yang dicirikan dengan karakter desentralisasi. Menurutnya era Web 3.0 ini perlu dimanfaatkan dengan baik oleh semua pihak termasuk pemerintah untuk percepatan pertumbuhan.
"Sekarang kita memasuki era Web 3.0. Web 1.0 itu kan kita hanya satu arah lah, kita hanya sekedar membaca informasi yang ada di internet. Di era Web 2.0 kita berinteraksi dengan internet. Nah, di era 3.0 apa? Decentralized, kalau cryptocurrency itu decentralized. Saya pikir era Web 3.0 merupakan sebuah peluang Indonesia untuk 'nyalip di tikungan' di era digital ini," ucap Komisaris Utama Telkomsel Wishnutama Kusubandio dalam acara diskusi virtual pada Minggu malam 13 Februari 2022
Jangan Fomo Metaverse
Menurut Wishnutama sebelum masuk dan kembangkan project Metaverse, baiknya paham dulu secara komprehensif soal apa itu Metaverse dan manfaatnya hingga tidak sekedar ikut-ikutan tren.
"Kita ini jangan sekedar FOMO, heboh. Jangan cuman jadi ikut-ikutan aja tanpa memahami secara komprehensif. Yang penting masyarakat Indonesia harus paham bahwa transformasi digital dulu perlu kita lakukan dengan baik," ungkap Wishnutama
"Jangan sampai kita di dalam universe yang FOMO, tetapi kita harus faham fundamental-fundamental terhadap era baru ini lah ya, Web 3.0 ini," sambungnya.
Baca juga: Kunci Sukses Transformasi Digital, Wishnutama: Harus Berani Ubah Kebiasaan
Transformasi Digital Jangan Salah Kaprah
Sebab itu menurut Wishnutama hal yang paling fundamental adalah memahami dulu apa dan bagaimana transformasi digital bisa sukses dilakukan, sehingga pengembangan Metaverse bisa tepat sasaran dan menciptakan ekosistem baru ekonomi untuk rakyat.
"Berkali-kali sayang bilang, transformasi digital jangan salah kaprah. Selalu saja, transformasi digital itu dianggap sebagai transformasi teknologi, padahal kesuksesan transformasi digital pada teknologi itu hanya 30 % komponen suksesnya. 70 persennya itu adalah perubahan mindset, perubahan proses bisnis, perubahan perilaku, pola kerja, itu yang membuat suksesnya transformasi digital," bebernya.
Menurut Wishnutama Kusubandio masyarakat harus memahami lebih dahulu secara komprehensif apa itu metaverse, blockchain, NFT, hingga cryptocurrency. Menurutnya pemahaman mendasar yang komprehensif ini penting agar masyarakat tidak FOMO atau sekedar ikut-ikutan, jadi followers. Menurutnya masyarakat baiknya jadi leader yang tidak hanya sekedar ikut-ikutan jual NFT tapi juga bisa ciptakan suatu ekosistem ekonomi baru.