PT Perkebunan Nusantara (PTPN VIII) telah melakukan ekspor teh asli dari perkebunan Indonesia ke Kanada sejak 1905. Hal ini dikarenakan produk teh Indonesia memiliki kualitas tingga dan sudah dikenal dunia.
Walini sebagai teh Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang, telah dimulai sejak tahun 1684. Sat itu Andreas Cleyer membawa teh dari Jepang dan di tanam di Jakarta. Dari sana kemudian berkembangan menjadi perkebunan teh di Bogor Jawa Barat yang dimulai pada tahun 1824.
Sejarah singkat teh Indonesia
Hafiz Fikri selaku International Marketing Team -WALINI menjelaskan sejarah panjang perkebunan teh Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1824. Saat itu Indonesia masih dijajah Belanda yang menggencarkan penanaman teh di wilayah Jawa-Indonesia.
"Pada saat itu (1824) Inggris telah melakukan perkebunan teh skala besar di Sri Lanka. Pemerintah Belanda lewat VOC di Indonesia tidak ingin kehilangan kesempatan dan ikut membuat perkebunan skala besar di Bogor," ucap Hafiz Fikri selaku International Marketing Team -WALINI seperti dikutip di YouTube Archipelago Marketplace pada Jumat 19 November 2021.
"Tiga tahun selanjutnya J.I.L.L Jacobsson pada tahun 1827-1830 membuat perkebunan skala besar di Purwakarta, Garut, dan Banyuwangi. Sejak saat itu Indonesia memiliki pegunungan teh yang luas dengan kualitas tinggi. Dan pada 1835 Indonesia melakukan ekspor teh pertamanya ke pasar Eropa" tambahnya.
Ekspor teh Indonesia ke Kanada sejak 1905
Jika dilihat dari tabel yang disampaikan oleh Hafiz Fikri selaku International Marketing Team -WALINI maka tercatat teh yang berasal dari Jawa-Indonesia telah diakui dunia sejak tahun 1905-1916. Teh yang berasal dari Jawa-Indonesia telah diekspor ke Eropa dan juga Canda dan Amerika.
"Ini adalah perkembangan ekspor teh Indonesia. Sejak lama kita telah memiliki kerjasama dengan Kanada dan Amerika. Ini penting kita sampaikan kepada pasar di Kanada dan Amerika Serikat" ungkapnya.
"Setelah kemerdekaan Indonesia dilakukan nasionalisasi aset yang sebelumnya dikuasai oleh pihak asing. Dan sejak saat itu hingga sekarang perkebunan teh tersebut dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN 8)," tuturnya.
Baca juga: MoU dengan Importir Kanada, PTPN VIII Siap Promosikan Teh Walini ke Tingkat Dunia
Tradisi Ngeteh di Indonesia
Hafiz mengungkapkan tantangan yang dihadapi terkait pemasaran teh di Indonesia. Menurutnya tidak ada tradisi minum teh di Indonesia. Orang Indonesia lebih cenderung minum di warung kopi dibanding minum teh.
"Di Indonesia tidak ada tradisi khas minum teh seperti di Jepang. Teh lebih sering disajikan dalam acara "ngariung". Jadi di Indonesia tidak ada ritual khas minum teh," jelasnya.