Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengapresiasi Blok Rokan karena berhasil menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 2,7 triliun sejak dua bulan terakhir.
Hal tersebut disampaikan Erick Thohir dalam keterangannya yang diterima Correcto.id pada Sabtu (6/11/2021).
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut Investasi dari UEA untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Erick Thohir Minta PHR untuk Meningkatkan Penerimaan Negara
Erick mengatakan, sejak dua bulan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Blok Rokan mampu menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 2,7 triliun. Ia pun meminta, keberhasilan itu terus ditingkatkan.
“Momentum keberhasilan Blok Rokan yang sejak dua bulan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mampu menyumbang penerimaan negara sebesar Rp 2,7 triliun harus terus ditingkatkan demi membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi Indonesia,” kata Erick.
Pencapaian Blok Rokan Bukti BUMN Mampu Mengelola Minyak
Erick menuturkan, pencapaiaan Blok Rokan itu menjadi bukti kemampuan perusahaan BUMN mengelola sendiri sumber minyak, tidak tergantung operator asing, dan bekerja efisien.
Seperti yang kita ketahui, mulai 9 Agustus, Blok Rokan yang telah dikelola selama 97 tahun oleh PT Chevron Pacific Indonesia diambil alih pengelolaannya oleh PT PHR.
“Saya mengapresiasi kemampuan Pertamina Hulu Rokan menjawab tantangan dalam mengelola ladang minyak terbesar di Indonesia itu. Selain menjaga keberhasilan WK (wilayah kerja) Rokan sebagai salah satu penghasil utama minyak nasional, PT PHR juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional, berupa manfaat secara langsung bagi negara dan daerah,” ujar Erick.
Baca Juga: GP Ansor: Apresiasi, Gerak Cepat Menteri Erick Thohir Atasi Covid-19
Blok Rokan Penghasil Minyak Nasional dengan Kontribusi 25 Persen
Perlu diketahui, Blok Rokan merupakan penghasil utama minyak nasional dengan kontribusi 25 persen. Blok yang ditemukan pada 1941 dan mulai berproduksi pada 1951, berperan penting dalam memenuhi target nasional produksi minyak mentah 1 juta barrel oil per day dan 12 miliar standard cubic feet per day pada 2030.
“Saya berharap momentum ini terus ditingkatkan sebab terkait energi bagi bangsa dan negara manfaatnya harus ganda. Selain pemenuhan kebutuhan energi nasional, harus mendukung penciptaan lapangan kerja, peluang bisnis bagi pengusaha lokal, maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutur Erick.