Berikut ini profil lengkap KH Marsudi Syuhud dari berbagai sumber termasuk Wikipedia. Nama KH Marsudi Syuhud mulai muncul sebagai sosok yang dinilai cocok jadi Ketua UMum PBNU gantikan KH Said Aqil Siradj.
Jelang muktamar NU ke-34 di Lampung Tengah pada Desember akan datang, beberapa nama mulai mulai muncul sebagai sosok yang dinilai cocok jabat sebagai Ketum PBNU gantikan KH Said Aqil Siradj salah satunya KH Marsudi Syuhud. Berikut correcto coba sajikan untuk Kamu biodata lengkap KH Marsudi Syuhud.
Biografi KH Marsudi Syuhud
KH Marsudi Syuhud merupakan tokoh sekaligus pengurus PBNU yang cukup aktif dalam tampil merespons berbagai isu nasional hingga internasional. KH Marsudi Syuhud lahir di Kebumen, 7 Februari 1964. Dirinya merupakan putra dari pasangan H Suhudi dan Hj Sairah ini lahir di Desa Jogosimo Ke-camatan Klirong Kabupaten Kebumen. Saat ini KH Marsudi Syuhud menjabat sebagai Ketua PBNU.
Biodata KH Marsudi Syuhud
Nama lengkap | : Dr. KH Marsudi Syuhud |
Tempat, tanggal lahir | : Kebumen, 7 Februari 1964 |
Umur KH Marsudi Syuhud | : 57 tahun |
Istri KH Marsudi Syuhud | : Mufizah binti KH Abdurrohinn |
Alamat Tinggal | : Kedoya Selatan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat |
Instagram KH Marsudi Syuhud | : @marsudisyuhud |
Jabatan NU | : Ketua Tanfidziah PBNU |
Masuk Bursa Calon Ketum PBNU
Salah satu agenda penting Muktamar NU ke-34 di Lampung akan memilih Ketua Umum PBNU periode berikutnya. Berbagai sosok tokoh ulama NU mulai bermunculan, salah satunya KH Marsudi Syuhud. Pimpinan Pondok Pesantren Barokatur Rohman di Sukabudi masuk dalam radar calon Ketua Umum PBNU. Nama KH Marsudi Syuhud juga muncul di link pollingkita.com sebagai salah sosok yang masuk sebagai calon Ketua Umum PBNU.
Baca juga: Biografi dan Profil KH Yahya Cholil Staquf dari Wikipedia, Sosok Dinilai Layak Jadi Ketum PBNU
Pendidikan KH Marsudi Syuhud
KH Marsudi Syuhud besar dengan kultur NU yang kental. Sejak kecil KH Marsudi Syuhud sudah belajar kitab-kitab klasik seperti Jurumiyah dan Imrity sejak sekolah diniyah di kampungnya. Setelah itu dirinya meneruskan pendidikan ke Pesantren Raudlatul Mubtadiin di Jatisari, Jenggawah, Jember berguru pada KH Abu Hamid.
Lalu belajar di Pondok Pesantren Al-Ihya’ Ulumiddin Kasugihan asuhan KH Mustholih Badawi sekaligus menamatkan pendidikan MTS dan MA. Kemudian lanjut ke perguruan tinggi S1 Jurusan Sarjana Sastra Inggris STKIP PGRI Institut, S2 Manajemen Pemasaran di Universitas Tarumanegara, S3 di bidang Ekonomi dan Keuangan Islam, Universitas Trisakti.