Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim, mengatakan akan membuat kurikulum moderasi beragama. Hal ini untuk menghapus intoleransi di sistem pendidikan Indonesia.
Hal ini disampaikan Nadiem di acara 'Malam Peluncuran Aksi Moderasi Beragama' yang diadakan oleh Kementerian Agama.
Baca Juga: Viral Video Bocah SD Nekat Seberangi Sungai Pakai Styrofoam untuk Pergi ke Sekolah
"Tiga dosa ada di sistem pendidikan kita pada saat ini. Dan tiga dosa tersebut nomor satu adalah intoleransi, nomor dua adalah perundungan atau bullying, dan nomor tiga adalah kekerasan seksual atau pelecehan seksual," kata Nadiem seperti dikutip dari channel YouTube Pendidikan Agama Islam (Pendis) Kemenag, Kamis (23/9/2021).
Dalam kesempatan itu, Nadiem juga menegaskan pihaknya akan membasmi tiga dosa ini dari sistem pendidikan Indonesia. "Ini adalah tiga hal yang kita basmikan dari sistem pendidikan kita," tegas Nadiem.
Baca Juga: Karen, Batik Indonesia Tampil di Times Squere New York
Nadiem mengatakan, saat ini Kemendikbud-Ristek sedang merancang sebuah materi moderasi beragama dengan Kemenag. Nantinya, materi ini akan disertakan dalam kurikulum sekolah penggerak.
"Kami sedang merancang materi terkait moderasi beragama bersama Kemenag untuk disertakan di dalam kurikulum Sekolah Penggerak," kata Nadiem.
Baca Juga: Video Viral Bullying Remaja Perempuan di Sulsel, Korban Dipukul dan Dikeroyok
Nadiem mengatakan iklim sekolah yang toleran ini tak terlepas dari peran guru. Dia pun mendukung penuh modul pembelajaran guru yang terkait moderasi agama.
"Pendidikan karakter yang berkualitas ini dan iklim sekolah yang toleran ini membutuhkan peran guru sebagai pemimpin pembelajaran. Makanya saya luar biasa senangnya dan mendukung 100 persen program modul-modul pembelajaran untuk guru dalam moderasi beragama," jelasnya.