Menteri BUMN Erick Thohir lapor ke Presiden Jokowi atas temuan harta karun yang berhasil ditemukan. Erick Thohir menyampaikan ke Jokowi bahwa telah ditemukan potensi ladan migas 204 juta barel.
Saat acara peresmian pabrik pabrik hot strip mill #2 milik PT Krakatau Steel (Persero) di Cilegon, Banten pada Selasa 21 September 2021 Erick Thohir memberikan kabar gembira pada Jokowi. Erick menyebutkan ada temuan ladang migas yang bisa menambah cadangan minyak nasional.
Baca juga: Tagar #JkwETMajukanKrakatauSteel Trending di Twitter, Dulu Merugi Sekarang Untung Rp 800 Miliar
Potensi ladang Migas 204 Juta Barel
Erick Thohir melaporkan temuan potensi ladang minyak dan gas yang belum lama ini berhasil ditemukan. Terdapat sekitar 204 juta barel gas dan minyak yang bisa menjadi tambahan cadangan migas nasional.
"Kemarin ada potensi temuan baru gas dan minyak yaitu 204 juta barel. Ini sangat menggembirakan di kala kita terus menurun daripada produksi nasional kita," kata Menteri BUMN Erick Thohir di Cilegon Selasa 21 September 2021.
Bisa Tingkatkan Angka Penjualan Pertamina
Erick menyebutkan ini merupakan kabar menggembirakan, selain bisa menambah cadangan migas nasional, ini juga menjadi peluang bisnis untuk menambah pendapatan negara. Hal ini tentu juga sekaligus menjadi modal penting bagi Pertamina untuk terus meningkatkan angka penjualan.
"Fondasinya kami jaga supaya di 2024, kami bisa punya penjualan US$92 miliar dan keuntungan US$8 miliar, sehingga valuasinya bisa US$100 miliar," beber Erick.
Baca juga: 5 Perusahaan BUMN Jadi Venture Capital untuk Startup Lokal, Erick Thohir Harap Lahir 20 Unicorn Baru
Pertamina Harus Terus Naik
Erick Thohir berharap temuan harta karun potensi ladang migas 204 juta barel ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Pertamina sebagai perusahaan minyak raksasa nasional. Erick berharap peluang ini bisa membuat Pertamina bisa terus meningkatkan kinerja dan terus naik level di tingkat global.
"Kami akan pastikan sub-subholding ini menjadi fondasi yang kuat untuk Pertamina menuju valuasi US$100 miliar karena memang Pertamina sendiri sudah masuk global 500 perusahaan terbesar. Jadi tidak ada istilah turun, tapi harus terus naik," ungkapnya.