Komisaris Milenial PTPN VIII Adrian Zakhary jadi pembicara di Webinar Series #3 Refleksi Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad dalam Transformasi Menuju Hybrid University pada. dalam acara tersebut Adrian usulkan Transformasi Kurikulum Kampus.
Universitas Padjadjaran (Unpad) menggelar acara Webinar Series dalam rangka merayakan Dies Natalis Unpad yang ke-64. Webinar Series #3 mengangkat tema tentang Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad dalam Transformasi Menuju Hybrid University. Dalam acara tersebut hadir sebagai pembicara Komisaris Milenial PTPN VIII Adrian Zakhary.
Dalam acara tersebut Adrian Zakhary tampil sebagai pembicara yang mewakili kalangan muda, generasi millenials dan juga generasi Z dengan ide-ide segar kekinian. Sebagai alumni Fakultas Pertanian Unpad Adrian mengusulkan adanya transformasi kurikulum kampus yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan era digital saat ini.
"Sebagai lulusan Agroteknologi atau lulusan teknologi pertanian memang menginginkan adanya sebuah sebuah transformasi dari kurikulum, maupun peran-peran dari alumni-alumni untuk dilibatkan secara lebih jauh. Saat ini kita juga sudah mulai masuk dilibatkan untuk berdiskusi mengenai perubahan perubahan kurikulum yang ada karena apa? Karena memang dia ini sangat penting," ucap Komisaris Milenial PTPN VIII Adrian Zakhary saat jadi pembicara di acara Webinar Series #3 Refleksi Pola Ilmiah Pokok (PIP) Unpad dalam Transformasi Menuju Hybrid University pada Kamis 2 september 2021.
Baca juga: Peluncuran Nusakita, Adrian Zakhary Yakin Bisa Meningkatkan Penjualan Teh Level Internasional
Adrian melihat adanya urgensi dalam memasukan beberapa keterampilan pokok seperti public speaking, kemampuan negosiasi dan kemampuan diplomasi dalam kurikulum kampus saat ini. Menurutnya kemampuan tersebut sangat penting bagi SDM lulusan kampus di era saat ini.
"Seperti mungkin kita juga harus memasukkan kurikulum-kurikulum non-core, misalkan seperti kemampuan public speaking, kemampuan membuat presentasi yang baik, kemampuan negosiasi, kemampuan diplomasi, yang mungkin selama ini adanya di himpunan, di BEM atau di kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, kenapa tidak dibuat poin?," ungkapnya.
Adrian bercerita jika dulu ada beberapa kebijakan dalam hal syarat kelulusan, maka dirasa penting untuk dilakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman saat ini. Hal tersebut menurut Adrian juga seiriama dengan visi Unpad yang ingin menuju Hybrid University.
"Kalau dulu saya mau lulus harus ada ikut seminar, tapi hanya ikut seminar hanya bukti tanda tangan. Kenapa tidak kita buktikan dengan kegiatan-kegiatan softskill, seperti public speaking untuk kita terapkan. Sehingga dalam Hybrid University tadi mereka bisa presentasi dengan cara-cara yang lebih baik lagi," usul Adrian.
"Kenapa tidak kita berikan kegiatan-kegiatan softskill, seperti public speaking untuk kita terapkan. Sehingga ketika mereka membuat sebuah presentasi kemampuan membuat presentasi yang baik kita terapkan ketika mereka membuat sebuah jalan tadi mereka bisa presentasi cara-cara yang lebih baik lagi," lanjutnya.
Sebab itu, Adrian mendorong diskusi-diskusi yang mengarah pada poin-poin yang telah disebut sebelumnya. Dimana kampus dengan melibatkan alumni semakin serius dalam membahas soal transformasi kurikulum agar bisa melahirkan SDM yang siap dalam menghadapi tangan zaman saat ini.
"Jadi mungkin tema untuk diskusi yang pertama, Bagaimana mendorong kampus kita untuk memiliki hubungan erat dengan stakeholder di bidang pertanian juga termasuk di dalamnya perkebunan perikanan dan peternakan. Yang kedua, Bagaimana kampus mendorong kemampuan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja atau bisnis dengan penyesuaian era pandemi dan transformasi digital. Dan bagi kami di alumni sering memberikan masukan untuk kurikulum," pungkasnya.