Menteri BUMN Erick Thohir minta perusahaan BUMN untuk membantu petani agar makin makmur dan naik kelas dengan solusi pertanian.
"Jangan sampai progam Agro Solution yang kini Makmur ini cuma omong doang," ujar Erick Thohir kepada para petani.
"Ada pengakuan dari para petani dan pemilik lahan, bahwa perusahaan BUMN mampu membuat petani di desa ini naik kelas. Saya hargai hal itu," kata Erick Thohir.
Menurut Erick, mereka mendapat bimbingan, mulai dari pupuk dan pengolahan sawah sehingga mampu menaikkan produktivitas dan keuntungan petani.
"Saya optimistis, jika para petani kita terus didampingi, difasilitasi, dan didukung ilmu pengetahuan serta teknologi nutrisi pertanian modern, maka petani kita makin makmur," ujarnya.
Berikut fakta-fakta Erick Thohir, luncurkan program Pupuk Indonesia dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: Menteri BUMN Luncurkan Program Makmur untuk Petani
Berikut fakta-fakta Erick Thohir, luncurkan program Pupuk Indonesia dirangkum dari berbagai sumber.
1. Program Makmur Sudah Mencapai 25,1 juta hektare
Erick menambahkan, diperlukan pendekatan holistik untuk mencari solusi pertanian demi meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani Indonesia. Hal itu dikarenakan jumlah areal persawahan di Indonesia meningkat dalam satu tahun terakhir, namun hasil panennya mengalami penurunan.
Menurut BPS, pada 2021 total luas lahan pertanian mencapai 25,1 juta hektare, naik dari tahun sebelumnya 24,1 juta hektare. Namun, jumlah lahan panen menurun dari 10,68 juta hektare pada 2020, menjadi 10,66 juta hektare pada 2021.
"Saya akan kawal terus keberlanjutan dari Program Makmur ini. Sesuai dengan arahan Presiden bahwa kita harus terus melayani masyarakat, saya pastikan bahwa BUMN hadir untuk Petani, memberikan solusi bagi Petani, sehingga Petani Indonesia bisa naik kelas dan lebih sejahtera," kata Erick Thohir.
2. Program Makmur Harus Memberi Manfaat
Erick mengatakan Program Makmur itu harus memberikan banyak manfaat seperti kenaikan produktivitas pertanian sehingga petani lebih untung, praktek pertanian unggul, dan penggunaan pupuk non subsidi untuk membantu kebutuhan mereka.
"Kita tidak bisa melepas mereka jalan sendiri, sementara kita mengharapkan hasil panen tinggi. Mereka harus ditemani dan dikawal dengan teknologi, sehingga hasil panennya lebih baik dan pendapatannya bisa meningkat”, kata Erick..
3. Program Makmur Ini Terdiri Dari Berbagai Aspek
Menurut PT Pupuk Indonesia, program Makmur ini terdiri dari berbagai aspek. Mulai dari pengelolaan budi daya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming dan mekanisme pertanian.
Selanjutnya ada juga akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.
Program itu juga telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas pada komoditas jagung dan padi yang masing-masing sebesar hingga 42 persen dan 34 persen. Begitu juga dari sisi keuntungan petani terjadi adanya kenaikan yaitu untuk petani jagung sebesar hingga 52 persen dan petani padi sebesar hingga 41 persen.