5 Pelatih Badminton Luar Negeri di Olimpiade Tokyo 2020 Ini Ternyata Asal Indonesia

5 Pelatih Badminton Luar Negeri di Olimpiade Tokyo 2020 Ini Ternyata Asal Indonesia

Alpandi Pinem
2021-08-01 23:42:38
5 Pelatih Badminton Luar Negeri di Olimpiade Tokyo 2020 Ini Ternyata Asal Indonesia
Mulyo Handoyo (Singapura) dan Flandy Limpele (Malaysia) (Sumber: Int)


Indonesia memang salah satu negara yang dominan di cabang olahraga bulutangkis. Maka tak heran banyak atlet maupun pelatih memutuskan berkarier di negara lain.

Di Olimpiade Tokyo 2020, setidaknya terdapat 5 pelatih Indonesia yang memilih untuk membela negara lain. Lalu, siapa saja sosok pelatih yang sukses berkarir di luar negeri. Berikut daftarnya.

1. Flandy Limpele (Malaysia)

Flandy Limpele adalah salah satu sosok legendaris bagi sektor ganda putra Indonesia. Dia merupakan peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 bersama Eng Hian.

Saat ini, Flandy Limpele bertugas sebagai pelatih sektor ganda putra Malaysia. Dia membantu pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik menyingkirkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di perempat final Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (29/7/2021).

Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Umur Nurul Akmal, Atlet Angkat Besi Asal Aceh yang Mengukir Sejarah Baru

2.  Hendrawan (Malaysia)


Hendrawan juga termasuk sosok legendaris bagi bulutangkis Indonesia. Dia merupakan salah satu tunggal putra terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.

Hendrawan berkiprah sebagai pemain di era yang hampir berbarengan dengan Taufik Hidayat. Salah satu prestasi terbaiknya adalah meraih medali perunggu Olimpaide Sydney 2000.

Mulanya Hendrawan didapuk untuk menangani para pemain di tanah air, akan tetapi Hendrawan memilih tawaran dari Asosiasi Badminton Malaysia (BAM) untuk menjadi pelatih di sana.

Selama Sembilan tahun berkarir, Hendrawan banyak memoles pebulu tangkis di Negeri Jiran dan memberikan inspirasi kepada anak asuhnya serta tips dan trik bermain bulu tangkis di lapangan.

Hendrawan adalah sosok paling penting di balik kesuksesan legenda bulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei. Saat ini dari hasil tangan dinginnya, Hendrawan kembali berhasil membawa anak didiknya yaitu Lee Zii Jia di Olimpaide Tokyo 2020.

Baca Juga: Fakta-fakta Lalu Muhammad Zohri, Sprinter Indonesia yang Harus Angkat Kaki dari Olimpiade Tokyo 2020

3. Mulyo Handoyo (Singapura)

Mulyo Handoyo adalah salah satu pelatih legendaris yang pernah dimiliki Indonesia. Dia merupakan juru taktik di balik keberhasilan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004.

Sebelum menjadi pelatih tim bulu tangkis Singapura, Mulyo Handoyo sempat berkarir dengan tim bulu tangkis India. Bahkan berkat tangan dingin dari sang pelatih, India sukses meraih berbagai kemenangan turnamen sepanjang tahun 2017.

Selain itu, Mulyo pernah bekerja sama dengan beberapa pebulu tangkis ternama di Singapura. Sebut saja Ronald Susilo dan peraih medali perunggu Sea Games 2007, Kendrick Lee. Tugas pertamanya sebagai pelatih dimulai saat ajang Commonwealth Games di Gold Coast Australia tahun 2018 silam dan Asian Games di Indonesia.

Kini masuk dalam kontingen tim bulutangkis Singapura, bersama Ho Ying Chong, Mulyo Handoyo bertugas untuk memoles sektor tunggal Singapura, salah satunya Loh Kean Yew yang tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

4. Indra Bagus Ade Chandra (Belgia)

Indra Bagus Ade Chandra adalah mantan pebulutangkis Indonesia yang kini menjadi pelatih dari Lianne Tan (Belgia). Di Olimpiade Tokyo 2020, Indra yang sudah berganti kewarganegaraan menjadi Italia, gagal membawa anak asuhnya, Lianne Tan tampil jauh.

Lianne yang tergabung di Grup M sektor tunggal putri harus terhenti di babak penyisihan. Di laga terakhir Grup M sektor tunggal putri, dia kalah dari wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, Rabu (28/7/2021).

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Umur Greysia Polii, Atlet Badminton yang Berhasil Maju dalam Final Olimpiade Tokyo 2020

5. Muamar Qadafi (Guatemala)


Qadafi merupakan mantan pemain PB Djarum. Setelah kariernya sebagai pemain selesai, ia menjadi asisten teknis untuk tim lokal di Indonesia pada tahun 2000. Perjalanan Qadafi sebagai pelatih di luar Indonesia dimulai pada tahun 2005.

Qadafi melakukan lompatan besar dengan melatih tim bulu tangkis Peru. Berselang empat tahun kemudian, Qadafi menerima tawaran melatih tim bulu tangkis Guatemala. Namun, sebelum ke Guatemala, ia pernah melatih tim bulu tangkis lokal di Ekuador.

Kemudian di tahun 2017 Qadafi bekerjasama dengan Jose Maria Solis untuk melatih Kevin Cordon dan Nikte Sotomayor, pemain tunggal putri Guatemala. Berkat tangan dinginnya, kini Kevin Cordon berhasil mencetak sejarah bagi dunia bulu tangkis Guatemala. Ia menjadi atlet bulu tangkis asal Guatemala pertama yang berhasil menembus semifinal Olimpiade Tokyo 2020.


Share :