Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan penimbun obat di tengah pandemi untuk tidak mengambil keuntungan di atas derita rakyat.
Erick mengatakan BUMN telah berjuang dalam menjaga ketersediaan obat terapi untuk pasien Covid-19.
"Janganlah pada saat rakyat susah, penimbun-penimbun obat ini enggak punya akhlak. Saya harapkan mereka jadi satu kesatuan karena ini benar-benar rakyat sedang susah, kita harus dukung mereka agar ekonomi bisa bergerak dan kesehatan kita jaga," ujar Erick.
Lebih lanjut Erick juga mengatakan bahwa, Kementerian BUMN telah mengerahkan BUMN membantu penanganan sejak awal pandemi Covid-19.
Erick Thohir menjelaskan, penyediaan obat dan vitamin tidak hanya dilakukan oleh BUMN tetapi juga swasta. Oleh sebab itu ia pun meminta kepada perusahaan swasta untuk membantu ketersediaan obat dan vitamin di pasar.
"Memang kami terus berupaya memastikan keberadaan obat tetap ada di apotek, makanya kami tingkatkan kapasitas produski kami, sebagai catatan juga kita sangat penting peran swasta dukung ini. Sebab yang namanya buat obat oseltamivis, favirapir tidak hanya kita saja, swasta juga lakukan," jelasnya.
Mulai dari pembangunan Wisma Atlet bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pembangunan rumah sakit (RS) modular, menjaga ketersediaan obat hingga memberikan obat-obatan gratis
Baca Juga: Ini Akun Instagram Franco Efraim Kowal, Nama yang Diduga Gantikan Rafael Malalangi
"Kita mendukung pemerintah dalam memberikan obat gratis. Kita terus berupaya memastikan keberadaan obat tetap ada di apotek-apotek BUMN, oleh karenanya kita juga meningkatkan tingkatkan kapasitas produksi," ucap Erick.
Erick menyebut BUMN tidak akan sanggup berjalan sendirian dalam penyediaan obat-obatan untuk penanganan Covid-19. Erick menyebut peran penting swasta yang juga memproduksi obat terapi Covid-19.