Baru-baru ini tim bola tangan pantai wanita Norwegia dihebohkan setelah mereka menolak mengenakan bikini saat menolak mengenakan bikini saat bertanding melawan Spanyol untuk perebutan medali perunggu di ajang Piala Eropa 2021. Hal itu membuat mereka harus mendapatkan denda.
Dilansir dari BBC, adapun penolakan dalam pemakaian bikini berawal dari ketidaknyamanan para pemain tim bola pantai Norwegia saat bertanding. Setiap pemain mengeluhkan celana bikini yang harus dikenakannya terlalu ketat, terbuka, dan tidak nyaman. Hal ini tentunya menjadi kendala tersendiri bagi tim dalam bertanding.
Namun jika dilihat dari aturan bola tangan wanita, setiap pemain diharuskan menggenakan bikini. Namun, tim bola tangan pantai Norwegia keberatan dengan aturan tersebut dan memilih mengenakan celana pendek. Penolakan mereka justru berbuntut hukuman atau denda dari Federasi Bola Tangan Eropa (EHF).
Sebelum kejuaraan berlangsung, Norwegia berkomunikasi dengan Federasi Bola Tangan Internasional dan meminta izin agar para atlet diizinkan mengenakan celana pendek. Namun, permintaan mereka tidak hanya ditolak, mereka bahkan diingatkan bahwa pelanggaran aturan dapat dikenakan sanksi.
Ketika tim itu memilih mengenakan celana pendek selama pertandingan, mereka didenda setara dengan $ 177 (Rp2,5 juta) per pemain. Akibat hal tersebut kini itu menimbulkan kontroversi.
Baca Juga: Tak Hanya Kris Wu, Skandal Seks Juga Pernah Menimpa 12 Artis Korea Ini
Banyak orang bertanya mengapa pemain bola tangan pantai pria bisa memakai atasan longgar dan celana pendek yang panjangnya sampai ke paha, tapi perempuan dilarang memakai pakaian serupa.
Jurnalis olahraga, Renata Mendonca mengatakan bahwa olahraga membutuhkan aturan namun itu akan jadi masalah ketika seperangkat peraturan hanya untuk perempuan.
"Setiap olahraga membutuhkan aturan. Tapi ketika kita memiliki seperangkat aturan hanya untuk perempuan, maka ada masalah," ucapnya.
Baca Juga: Wow! Gisel dan Nobu Tenyata Buat Video Seks Lebih dari 5 Kali
Kemudian pencipta konten digital dan mantan pengacara, Tova Leigh mengatakan itu adalah seksisme dan hal itu membuat banyak atlet perempuan brilian keluar dari bidang mereka.
"Ini adalah seksisme yang tertinggi. Sayangnya, seksisme dalam olahraga banyak terjadi dan memainkan faktor besar mengapa begitu banyak atlet perempuan brilian keluar dari bidang mereka," katanya.