Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengaku siap membanjiri obat terapi Covid-19 seperti Ivermectin dan Oseltamivir ke pasar-pasar Indonesia. Hal ini merupakan upaya pemerintah menjaga ketersediaan obat-obatan tersebut terus beredar di pasar.
Erick menambahkan, bila nantinya obat yang diproduksi PT Indofarma itu telah membanjiri pasar Indonesia, namun proses pembeliannya tetap mengacu pada rekomendasi atau resep dokter.
Baca Juga: Dirut Indofarma: Mulai Agustus Produksi Obat Ivermectin Capai 16 Juta Butir
"Fokus kita sekarang juga menjaga pengadaan atau kesediaan daripada terapi obat. Maka kami dari BUMN sendiri, tentu ini market, kita mengerti, kita banjirilah pasarnya dengan obat-obat yang kami produksi. Seperti oseltamivir, ivermectin," kata Erick, Rabu (7/7/2021).
Soal adanya oknum tertentu sengaja melakukan penimbunan obat tersebut untuk kepentingan pribadi, Erick mengatakan saat ini pemerintah melibatkan pihak kepolisian untuk menyelidikinya. Bila ada oknum yang ditemukan penimbunan obat tersebut, maka pihak kepolisian akan mengambil langkah hukum.
"Ini kita harus lawan oknum-oknum yang menimbun obat. Kemarin dari pihak kepolisian juga sudah mulai turun tangan. Kemarin juga saya datang ke beberapa apotik dan saya akan melakukan sidak lagi nanti. Supaya apa? Masyarakat atau rumah sakit atau siapa pun yang memerlukan punya kepastian ketersediaan obat," tutur Erick.
Baca Juga: Fakta Lengkap Dirut dan HRD yang Disidak Anies, Kini Resmi Jadi Tersangka PPKM Darurat
Erick juga beri peringatan keras kepada oknum Anggota BUMN Farmasi agar jangan coba-coba melakukan penimbunan obat ivermectin untuk mencari keuntungan pribadi. Erick juga memerintahkan agar PT Kimia Farma (Persero) Tbk, untuk melakukan pengawasan secara internal.
"Kami berjanji akan menindak secara tegas tanpa pandang bulu serta mengecam setiap oknum Kimia Farma, Indofarma atau perusahaan BUMN yang menimbun demi memperoleh keuntungan pribadi," tegas Erick.