Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar pemerintah setiap daerah untuk memperhatikan hak anak dalam situasi wabah covid-19. KPAI meminta agar sektor perlindungan anak diperkuat di tengah lonjakan kasus covid-19 di Indonesia.
Kepala Divisi Pengawasan Monitoring dan Evaluasi (Kadivwasmonev) KPAI, Jasra Putra menerangkan bahwa banyak kasus dilapangan pasien coid-19 yang memiliki anak membawa serta anaknya saat melakukan perawatan. Menurutnya ini berarti bahwa sejak pasien covid-19 dibawa dan dirujuk karena Covid, dirinya belum menemukan layanan dukungan untuk anaknya, karena kekhawatiran ketika di tinggal.
"Rumah sakit saat ini sedang butuh dukungan sektor lainnya. Dalam memastikan ketersediaan layanan rujukan perlindungan anak sementara, ketika orang tua antri mendapatkan perawatan," ungkap Jasra Putra Kadivwasmonev KPAI dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya penyediaan layanan perlindungan anak bagi mereka yang orang tuanya terkena covid-19 adalah kebutuhan mendesak saat ini. Mengutip data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jasra mengatakan bahwa angka kematian anak meningkat 50% selama masa COvid-19. Ini artinya ancaman kematian itu nyata bagi anak-anak dan harus segera ditangani dengan langkah pemberian fasilitas perlindungan anak.
"IDAI juga mengingatkan angka kematian anak yang meningkat 50 % selama pandemi. Tercatat 600 anak meninggal selama pandemi. Bahwa anak yang diperkirakan jauh dari pandemi, tapi pada kenyataannya juga tertular," ungkapnya.
Sebab itu menurutnya ancaman kematian itu nyata bagi anak-anak di tengah lonjakan kasus covid-19 nyata adanya. Kondisi ini harus segera ditangani dengan langkah cepat pemberian fasilitas perlindungan anak.
"Data 600 anak meninggal dunia selama pandemic menjadi alarm kita semua," ungkap Jasra.
"Beberapa fasilitas rujukan anak perlu ditambah dalam antisipasi angka lonjakan penularan, seperti di video antrian RS Wisma Atlet, bahwa ada kebutuhan di tengah orang tua mengantri sambil membawa anak dan menggendong anak. Memastikan akses kebutuhan anak, minimal ketersediaan dapur hangat, dapur nutrisi dan tempat istirahat sementara," sambungnya.