Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden Kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menceritakan saat dirinya ditunjuk menjadi Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) 2017 lalu.
Hal itu diungkapkan lewat acara penganugerahan gelar Profesor Kehormatan untuk Megawati di Aula Universitas Pertahanan RI pada Jumat, 11 Juni 2021.
Dalam kesempatan itu, puteri proklamator Indonesia itu mengatakan bahwa ia dihubungi oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
"Suatu saat saya sedang keluar negeri ditelepon oleh Beliau (Pramono) ditanya saya dimana oleh Presiden, karena saya akan dilantik sebagai Ketua UKP," kata Megawati Soekarnoputri yang disiarkan langsung di YouTube Ganjar Pranowo dan YouTube Universitas Pertahanan.
Awalnya, Megawati mengaku bingung alasan Jokowi memilih dirinya sebagai Ketua UKP-PIP yang setara dengan ASN eselon III. Padahal dirinya sudah pernah menjadi Kepala Negara.
Meski demikian, Megawati Soekarnoputri akhirnya menerima dan mau dilantik menjadi Ketua UKP-PIP.
Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Resmi Terima Gelar Profesor Kehormatan dari Unhan RI
Namun saat bertemu langsung dengan Presiden Jokowi, Megawati protes atas jabatan Ketua UKP-PIP yang ditugaskan untuk dirinya. Ia mengatakan bahwa penugasan yang diberikan Jokowi membuat jabatannya turun.
"Ketika bertemu dengan Presiden langsung, saya ya 'Pak, kok Bapak tega banget. Kok penugasan saya melorot banget ya'. Bukankah saya Presiden kelima, kok sekarang jadi Ketua Dewan Pengarah UKP," lanjut Megawati Soekarnoputri.
Bahkan ketika mendengar hal itu, Megawati mengungkapkan bahwa Jokowi sadar dan terpingkal-pingkal.
"Bapak tahu unit itu letaknya di mana? Di struktur. Beliau terpingkal-pingkal. 'Iya Bu'. Bapak kok ya bisa tega," ungkap Megawati Soekarnoputri.