Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sobek dan bakar bendera merah putih yang merupakan bendera negara Republik Indonesia (RI). Hal ini dibenarkan Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom.
Dilihat dari foto yang beredar, tampak bendera merah putih sedang dirobek. Sejumlah orang dilengkapi dengan senjata tampak mengelilingi bendera tersebut.
Sebby menyebut maksut dan tujuan pembakaran bendera tidak lain adalah menolak pemerintah Indonesia di Papua.
"Pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama telah bakar bendera merah putih dan menyatakan tolak pemerintah Indonesia di Papua," kata Sebby seperti dikutip dari Indozone, Kamis (3/6/2021).
Sebby menyebut aksi ini dilakukan bermula dari personel TNI-Polri yang memasang bendera merah putih di area Alguru, Kabupaten Nduga, Papua pada 1 Mei 2021. Sebby menyebut pemasangan bendera itu sebagai klaim wilayah NKRI.
"Namun, bendera merah putih tersebut diturunkan dan dibakar oleh pasukan TPNPB-OPM Kodap III Ndugama Darakma pimpinan Komandan Batalion Alguru Armi Tabuni," beber Sebby.
Baca Juga: Viral Video Ormas PBB Ngamuk di RS Mitra Medika Medan Akibat Kesal Pasien Meninggal Divonis COVID-19
Dalam kesempatan yang sama, Panglima Kodap III Ndugama Darakma Brigadir Jenderal Egianus Kogeya menyebut dirinya bertanggung jawab atas insiden pembakaran bendera tersebut. Egianus menyebut aksi pembakaran bendera merupakan perintah dari dirinya.
"Semua itu atas perintah saya jika pasukan saya bakar itu bendera merah putih," pungkas Egianus.
Pada hari yang sama, Teroris KKB Papua juga menembak mati seorang warga sipil bernama Habel Halenti (30), di kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (3/6/2021).
Habel ditembak saat bersama saksi Muh Alif, sekitar pukul 12.30 WIT berangkat dari kamp karyawan di Kompleks Pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, menggunakan mobil dinas milik Pemda Puncak jenis pikap dobel kabin merk Ford untuk mengangkut babi.
Baca Juga: Heboh Viral Video Pekerja Bunuh Majikan dengan Kampak karena Sakit Hati Sering Dimaki
Kemudian, sekitar pukul 13.00 WIT, saat hendak pulang korban bersama rekannya Muh Alif ditodong senjata api oleh KKB yang membawa satu pucuk laras panjang dan satu pucuk laras pendek. Berdasarkan keterangan saksi, sebelum ditembak, korban sempat teriak "ampun komandan".
Akibat penembakan itu, korban mengalami luka tembak pada bagian leher kanan dan terkena rekoset pada bahu kiri hingga akhirnya meninggal dunia.