Mayjen Dudung yang merupakan Panglima TNI yang diangkat jadi Pangkostrad yang sempat secara tegas meminta Front Pembela Islam FPI untuk dibubarkan kerana sebagai sebuah organisasi terlarang. Berikut biografi dan profilnya.
Pria yang mempunyai nama asli Dudung Abdurachman ini merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 dari kecabangan infanteri dan lahir pada 19 November 1965.
Mayjen Dudung sendiri mengawali karier di dunia militer sebagai Dandim 0406/Musi Rawas di Sumatera Selatan.
Besar di keluarga seorang PNS di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi, Dudung kecil sudah bercita-cita menjadi seorang tentara.
Berjualan Kue
Setelah ayahnya meninggal saat Mayjen Duduk kelas II SMP, kemudian harus membantun ibunya berjualan kue di lingkungan Bekangdam III/Siliwangi.
Sebuah momen yang tak akan terlupa bagi Mayjen Dudung adalah pernah ditendang kue dagangannya oleh seorang tentara yang menjadi sebuah motivasi diirinya untuk menjadi seorang tentara.
Karier Mayjen Dudung
Mayjen Dudung setelah menjadi Aspers Kasdam VII/Wirabuana pada 2010, lalu diangkat menjadi Danrindam II/Sriwijaya. Tidak hanya itu, rupanya, pria yang pernah menjadi loper koran ini lalu dipromosikan sebagai Dandenma Mabes TNI.
Baca Juga: Fakta dan Daftar Lengkap Gerhana Bulan Total Hari Ini, Catat Waktu dan Daftar Wilayahnya
Tahun 2015, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Wagub Akmil hingga 2016. Setelahnya, jenderal bintang dua itu menjadi staf khusus KSAD dan Waaster KSAD.
Hingga pada 2018, Mayjen Dudung dipromosikan sebagai Gubernur Akmil. Lalu ia diangkat sebagai Pangdam Jaya pada 27 Juli 2020.
Tegas Melawan FPI
Dalam biografi Mayjen Dudung secara tegas meminta Front Pembela Islam FPI untuk dibubarkan kerana sebagai sebuah organisasi terlarang.