Peringatan Hari Buku Nasional yang jatuh pada tanggal 17 Mei di tiap tahunnya merupakan usaha pemerintah untuk mendorong minat baca masyarakat Indonesia yang masih sangat kurang.
Sejarah Hari Buku Nasional atau Harbuknas ini pertama kali dicetuskan oleh Menteri Pendidikan Abdul Malik Fajar yang menjabat sejak tahun 2001 hingga 2004.
Dengan kata lain, Hari Buku Nasional pada 17 Mei 2021 merupakan Harbuknas ke-19.
Baca Juga: Fakta-fakta Banjir Malinau Kalimantan Utara, Capai 2 Meter dan 11 Desa Terendam Banjir
Buku di Indonesia saat ini hanya tercatat sebanyak 18 ribu judul buku rata-rata tiap tahunnya. Tentu saja, angka tersebut masih kalah dengan negara lain. Seperti Jepang dengan angka 40 ribu judul buku dan China dengan 140 ribu judul buku tiap tahunnya.
Dengan adanya Hari Buku Nasional, pemerimtah berharap adanya peningkatan minat baca masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data dari UNESCO, angka melek huruf pada orang dewasa di Indonesia hanyalah sebanyak 87,9 persen dan masih kalah dengan Thailan yang berada diangka 92,6 persen.
Cara Menumbuhkan Minat Membaca
Minat baca Masyarakat Indonesia yang masih kalah dengan beberapa negara lainnya dapat dikejar dengan berbagai cara.
Baca Juga: Ratu Entok Minta Masyarakat Indonesia Tak Usah Peduli pada Palestina, Gak Usah Lebay
Seperti, mencari tahu jenis buka yang menjadi kegemaran, membaca buku tersebut secara perlahan, dan maka akan timbul kebiasaan yang menjadi hobi membaca setiap hari.
Selain dapat dilakukan sebagai pengisi waktu senggang, membaca sebuah buku ternyata dapat membantu seseorang menjadi lebih cerdas.