Menteri BUMN Erick Thohir pecat semua direksi Kimia Farma Dignostika yang merupakan cucu BUMN karena tersandung kasus antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara beberapa waktu lalu dan membuat masyarakat resah.
Profil PT Kimia Farma Dignostika (KFD) merupakan anak perusahaan dari Kimia Farma yang saham mayoritas dipegang oleh Kementerian BUMN melalui PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Kimia Farma Diagnostika merupakan sosok penyedia jasa laboratorium kesehatan yang sudah tersebar di Indonesia dan lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Kimia Farma Lab.
Daftar Direksi Kimia Farma Diagnostika yang Dipecat Erick Thohir
Dengan penuh pertimbangan untuk keselamatan dan kenyamanan pemberian layanan kepada masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan. Erick Thohir pecat direksi Kimia Farma Diagnostika.
Baca Juga: Niat dan Cara Lengkap Puasa Qadha, Puasa Ganti Ramadan karena Berhalangan yang Wajib Dibayar
Tercatat, PT Kimia Farma Diognostika yang merupakan cucu BUMN mempunyai dua orang direksi sejak tahun 2015.
Yaitu, direktur utama yang dijabat oleh Adil Fadilah Bulqini dan Ilham Sabariman sebagai direktur keuangan, umum, dan SDM.
Sosok dan Profil PT Kimia Farma Diagnostika
PT Kimia Farma Diagnostika awalnya merupakan unit bisnis usaha yang dijalankan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk di bidang laboratorium sejak 2003.
Beberapa laboratorium tersebut bersanding dengan opotek milik Kimia Farma yang sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Tepat tahun 2008, Kimia Farma mulai memisahkan unit bisnis labnya menjadi sebuah perusahaan terpisah. Kemudian, baru pada tahun 2010 bernama PT Kimia Farma Diagnostika.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Yudha Febrian, Eks Timnas U-19 Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Hingga akhir 2019, jumlah lab yang dimiliki oleh cucu BUMN ini telah memiliki sebanyak 63 lab yang tersebar dari Medan hingga Makassar dan telah berhasil melayani sebanyak 516 pelanggan.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memecat semua direksi Kimia Farma Diagnostika sebagai buntut dari kasus antigen bekas yang sangat menghebohkan masyarakat.
Kasus antigen bekas tersebut terjadi di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.