Kawah Sileri yang terletak di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dilaporkan meletus, Kamis 29 April 2021.
Menurut Andiani, erupsi yang terjadi pada 29 April ini lebih diakibatkan over pressure dan aktivitas permukaan.
Selain itu, erupsi hanya berlangsung singkat, tidak diikuti kenaikan kegempaan dan perubahan visual yang mengarah pada rangkaian erupsi lebih besar.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Harapannya saat Meninjau Panen Raya Malang
Fakta-fakta lengkap kawah Sileri Dieng Erupsi Freatin dirangkum correcto.id dari berbagai sumber:
1. Sileri di Dieng Erupsi Freatik
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan bahwa erupsi di kawah Sileri, Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, bersifat freatik akibat kelebihan tekanan dan aktivitas permukaan.
"Erupsi yang terjadi bersifat freatik tidak didahului oleh kenaikan gempa-gempa vulkanik secara signifikan yang menandakan tidak ada suplai magma ke permukaan," ujar Andiani.
2. Erupsi Kawah Sileri muntahkan material batu dan lumpur
Berdasarkan keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, erupsi tersebut menghasilkan lontaran material 400 meter ke arah selatan berupa material batuan sejauh 200 meter dan lumpur hingga 400 meter.
Kemudian ke arah timur berupa material batuan sejauh 200 meter dan lumpur hingga 300 meter, serta ke arah barat 200 meter berupa lumpur.
"Tinggi lontaran lumpur tidak teramati karena terjadi malam hari," kata Kepala PVMBG Andiani.
3. Warga Dihimbau untuk tidak memasuki kawah Sileir
"Untuk saat ini diimbau untuk tidak memasuki area kawah Sileri dengan radius 500 meter dari bibir kawah Sileri," ungkap Andiani.
Adapun tingkat aktivitas Gunung Dieng adalah level I atau normal sejak 2 Oktober 2017. Erupsi freatik terakhir terjadi pada 1 April 2018.
PVMBG juga merekomendasikan agar dalam tingkat aktivitas level, masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada radius 500 meter dari bibir kawah, serta tidak beraktivitas di sekitar Kawah Timbang untuk menghindari ancaman gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi yang dapat membahayakan jiwa.