Cerita Penggali Kubur Kerja 24 Jam Makamkan Jenazah Corona di India, Mengaku Tidak Takut dengan Covid-19

Cerita Penggali Kubur Kerja 24 Jam Makamkan Jenazah Corona di India, Mengaku Tidak Takut dengan Covid-19

Ekel Suranta Sembiring
2021-04-30 01:21:56
Cerita Penggali Kubur Kerja 24 Jam Makamkan Jenazah Corona di India, Mengaku Tidak Takut dengan Covid-19
Ilustrasi Penggali Kubur Jenazah Covid-19 (foto: Sosok.grid.id)

Ketika ketahui, negara India sedang dilanda kedahsyatan penyebaran virus corona. Salah satu penggali kubur makamkan jenazah juga sempat menceritakan pengalamannya yang harus bekerja 24 jam.

Sayyed Munir Kamaruddin namanya, dia mengaku bekerja selama 24 jam akibat kasus kematian corona di negaranya melonjak. Dalam dua atau tiga bulan krisis Covid-19, Kamaruddin memutuskan berhenti mengenakan alat pelindung diri dan sarung tangan.

Baca Juga: Fakta-fata 5 Oknum Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Antigen Bekas di Kualanamu

"Saya tidak takut Covid-19, saya bekerja dengan keberanian. Ini semua tentang keberanian, bukan tentang ketakutan," kata Kamaruddin, seperti dikutip Reuters, Kamis (29/4/2021).

Ia dan rekan-rekannya bekerja sepanjang waktu untuk mengubur korban Covid-19.

"Ini satu-satunya tugas kami. Mengambil jenazah, mengeluarkannya dari ambulans, dan kemudian menguburkannya," ujarnya.

Kamaruddin mengatakan belum pernah libur selama setahun ini. Di tengah teriknya matahari di India dan pekerjaan yang tak kunjung henti, dia terpaksa tidak menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Baca Juga: Gubernur Papua Minta Pemerintah Pusat Mengkaji Ulang Soal Penetapan KKB Sebagai Kelompok Teroris

"Pekerjaan saya sangat keras. Saya merasa haus. Saya perlu menggali kuburan, menutupinya dengan lumpur, perlu membawa mayat. Dengan semua pekerjaan ini, bagaimana saya bisa berpuasa?," kata Kamaruddin.

Hanya keyakinan Kamaruddin yang membuatnya terus bertahan. Dia juga tidak mengharapkan bantuan dari pemerintah dalam waktu dekat.

"Kepercayaan kami pada masjid kami sangat kuat. Pemerintah tidak akan memberi kami apa pun. Kami bahkan tidak menginginkan apa pun dari pemerintah," tegasnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Beberkan Harapannya saat Meninjau Panen Raya Malang

Sementara di New Delhi, ambulans mengantre berjam-jam untuk mengangkut jenazah ke krematorium darurat. Rumah sakit sedang kewalahan lantaran pasien terus bertambah dan pasokan oksigen tak cukup memadai.

Bahkan sejumlah krematorium di kota itu mengkremasi lebih dari 600 jenazah setiap hari selama sepekan terakhir. Hingga kini, India mencatat memiliki 18,3 juta kasus corona dengan 204.832 kematian.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30