Situ Denuh adalah sebuah danau di Tasikmalaya, Jawa Barat yang terkenal dengan mitos buaya putih yang setiap kemunculannya sebagai pertanda akan terjadi sesuatu.
Mitos buaya putih ini sudah sangat akrab di telinga warga Kabupaten Tasikmalaya, terutama bagi warga Desa Cikuya.
Dilansir dari berbagai sumber, buaya putih akan memunculkan wujudnya saat akan datang pergantian musim dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Baca Juga: Ini Rekrut Julian Nagelsmann, Segini Dana Fantastis yang Harus Dikeluarkan Bayern Munich
Dapat dikatakan, mitos buaya putih yang terjadi di Situ Denuh tersebut sama sekali tidak membahayakan warga sekitar.
Ikan Berukuran Besar
Rupanya, di salah satu danau di Tasikmalaya ini tidak hanya ada mitos buaya putih. Melainkan juga ada sebuah mitos tentang adanya seekor ikan yang sangat berukuran besar.
Ikan tersebut akan menampakkan diri jika pengunjung Situ Denuh mengucapkan kata-kata kotor.
Dibalik itu semua, danau di Tasikmalaya yang dikelilingi oleh perbukitan tersebut sangat pantas untuk dinikmati keindahan alamnya.
Baca Juga: Ini Jadwal Lengkap MotoGP Spanyol 2021
Situ Denuh sendiri, dapat ditempuh sekitar empat jam perjalanan dari Kota Tasikmalaya dan melewati jalan yang menanjak serta dalam keadaan yang rusak.
Punya Hubungan dengan Kerajaan Galuh
Tidak hanya mitos buaya putih dan seekor ikan yang berukuran besar, Situ Denuh rupanya juga memiliki hubungan dengan Kerajaan Galuh yang merupakan salah satu kerajaan besar di Tatar Sunda dengan tokoh bernama Rahiyang Kidul yang memiliki gelar Batarahiang Karangnunggal atau juga dapat disebut Batara Karang.
Hal ini dibuktikan, dengan adanya makam milik Rahiyang Kidul di pegunungan dekat dengan Situ Denuh yang dianggap warga sekitar sangat keramat.