Kompetisi bertajuk European Super League resmi diumumkan. Tercatat, 12 klub sepak bola terkemuka di Eropa telah setuju untuk membentuk Liga Super, disamping ada kritik luas terhadap rencana tersebut.
Dimana, terdapat 12 tim resmi menggagas European Super League. Mereka adalah enam raksasa Premier League yakni Manchester City, Manchester United, Chelsea, Liverpool, Tottenham Hotspur, dan Arsenal, kemudian tiga wakil Liga Italia yakni Juventus, Inter Milan, dan AC milan, serta wakil Liga Spanyol yakni Real madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid.
Baca Juga: Inilah Daftar 12 Klub Pendiri European Super League
Terkait hal itu, Badan sepak bola dunia, FIFA menolak kehadiran European Super League yang dianggap sebagai liga yang memisahkan diri dari Eropa.
Menurut Presiden FIFA, Gianni Infantino, European Super League tidak memiliki prinsip-prinsip yang selama ini terdapat di FIFA. Sementara itu, FIFA mendukung pihak-pihak yang menjunjung tinggi solidaritas dalam mengembangkan sepak bola sebagai olahraga, khususnya di tingkat global.
Baca Juga: Baru Diumumkan, Kenapa European Super League Ramai Ditolak?
Infantino juga menekankan badan sepak bola harus menggunakan semua cara yang sah, keolahragaan, dan diplomatik dalam setiap aktivitasnya.
"Dengan latar belakang ini, FIFA hanya bisa menyatakan ketidaksetujuan pada 'liga yang memisahkan diri dari Eropa' di luar struktur sepak bola internasional dan tidak menghormati prinsip-prinsip yang disebutkan di atas," ujar Infantino dikutip dari Mirror.
Baca Juga: Fakta dan Kronologi Pembentukan European Super League
Terkait dengan polemik yang menjadi latar belakang terbentuknya European Super League, FIFA menyerukan kepada pihak terkait menggelar dialog dengan tenang, konstruktif, dan seimbang demi kebaikan sepak bola.
"FIFA, tentu saja akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menciptakan suasana yang harmonis dalam kepentingan sepak bola secara keseluruhan," ucap Infantino.
Baca Juga: Resmi European Super League Diumumkan, Ini Rician Formatnya
Sementara itu, UEFA dengan tegas akan memberikan hukuman kepada tim-tim yang terlibat di European Super League. Tidak tanggung-tanggung, selain dikeluarkan dari kompetisi domestik, peserta European Super League juga akan ditolak di turnamen level Eropa.
Pemain yang tampil di European Super League juga dilarang membela tim nasional. Belum cukup dengan hukuman tersebut, tim-tim peserta European Super League bisa menerima denda mencapai 60 miliar euro atau setara dengan Rp1.046 triliun.