Atalia Kamil positif Covid-19 padahal sudah dua kali vaksin. Berikut correcto.id sajikan untuk Anda fakta-fakta istri Gubernur Ridwan Kamil Atalia Kamil kembali kena corona.
Ternyata walau sudah divaskin dosis satu dan dua bukan berarti jaminan kebal dari virus corona atau tertular covid-19. Hal tersebut terbukti pada kasus yang dialami oleh Atalia Kamil, istri Gubernur Ridwan Kamil.
Baca juga: Video Viral Anggota TNI dan Brimob Dikeroyok Orang Tak Dikenal, Satu Orang Tewas
Dirinya dinyatakan positif terjangkin covid-19 walau sudah divaksin. Penasaran dengan fakta-faktanya? berikut correcto.id ungkap untuk Anda.
1. Tetap berpotensi tertular Covid-19
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia menjelaskan bahwa vaksin tidak bisa mencegah 100 penularan covid-19. Hal tersebut disebabkan vaksin yang disuntikan hanya memiliki tingkat efikasi 65% saja.
"Selama masa pandemi, kemungkinan penularan akan tetap terjadi. Semua vaksin memiliki efikasi 65 sampai 95 persen, tidak ada yang 100 persen. Artinya, risiko kita menjadi sakit sudah turun lebih dari 50 persen," jelas Nadia Minggu 18 April 2021.
2. Tidak boleh merasa kebal virus corona
Sebab itu Nadia menjelaskan bahwa masyarakat yang sudah divaksin tidak boleh merasa kebal terhadap virus covid-19. Menurutnya juga bahwa penulran sangat bisa terjadi sebab aktivtas pertemuan yang tinggi, dan juga lingkungan.
"Betul (tidak boleh merasa kebal karena sudah divaksin), kan sudah ada juga contohnya negara-negara yang meningkat kasusnya," ungkap Nadia.
"Jadi kalau mobilitas tinggi dan juga kita ini dalam situasi pandemi, yang artinya jumlah dan laju penularan sangat besar, maka resiko untuk tertular juga besar," tambahnya.
Baca juga: Fakta-fakta Lengkap Eric Mandala, Tiktoker Asal Bali yang Bikin Lagu Untuk Rafathar
3. Vaksin mencegah gejala berat
Ndia juga menegaskan bahwa vaksin tidak untuk membuat tubuh kebal terhadap virus covid-19. Tapi untuk mengurangi potensi penularan hingga menekan angka kematian.
"Semua vaksin mencegah gejala berat dan perawatan RS sampai dengan 90 persen dan mencegah kematian lebih dari 95 persen," katanya.