Kontroversi Pelepasan Paksa Mahkota Mrs Srilanka Pushpika De Silva oleh Mrs World 2020 Caroline Jurie

Kontroversi Pelepasan Paksa Mahkota Mrs Srilanka Pushpika De Silva oleh Mrs World 2020 Caroline Jurie

Yuli Nopiyanti
2021-04-08 17:22:15
Kontroversi Pelepasan Paksa Mahkota Mrs Srilanka Pushpika De Silva oleh Mrs World 2020 Caroline Jurie
Mahkota Pushpika De Silva Dilepas Paksa Caroline Jurie (Foto:Tangkap Layar)

Ajang kecantikan Mrs Srilanka, menuai kontroversi lantaran pelepasan paksa mahkota Pushpika De Silva oleh Mrs World 2020 Caroline Jurie.

Rupanya kejadian tersebut terekam dalam siaran televisi dan menampilkan pemenang De Silva sebagai pemenang kontes kecantikan Mrs. Sri Lanka 2020.

Baca Juga: Sosok dan Profil Lengkap Pushpika de Silva, Mrs Sri Lanka 2021 Mahkotanya Dicopot Paksa Caroline Jurie

Video penganugerahan mahkota kontes kecantikan ini disiarkan Colombo Gazette. Dalam video, Jurie mengutip aturan kontes kecantikan itu yang tidak memperbolehkan perempuan yang telah bercerai memenangkan gelar.

"Jadi, saya mengambil langkah pertama saya untuk menyampaikan mahkota jatuh ke runner-up pertama," kata Jurie dengan lantang pada hadirin.


Jurie lantas mengambil mahkota secara paksa dari kepala De Silva dan menempatkannya memakaikannya pada runner-up ajang tersebut. Insiden ini membuat De Silva berjalan meninggalkan panggung.

Setelah adanya insiden tersebut De Silva juga merilis pernyataan resmi yang menyebut dirinya bukanlah perempuan yang bercerai. 

"Jika saya memang dilaporkan telah bercerai, saya menantang mereka untuk menyerahkan surat cerai saya,"tulisnya.

"Jadi, meski mahkota simbolis itu telah direnggut dari kepala saya, saya ingin memberi tahu Anda bahwa saya telah mengambil tindakan hukum yang diperlukan atas ketidakadilan dan penghinaan yang telah terjadi," tambahnya.

Baca Juga: Desiree Tarigan dan Bams Dilaporkan Asisten Rumah Tangga atas Dugaan Perampasan Kemerdekaan dan Penyekapan

Bahkan lewat instagramnya pada Selasa, 6 April 2021, De Silva turut berterima kasih pada pejabat kontes kecantikan atas dukungan yang diberikan setelah kejadian tersebut.

"Saya tidak membenci siapa pun dan saya memaafkan mereka yang melakukannya pada saya pada saat itu," tulisnya dalam bahasa Sinhala. "Tidak ada yang bisa dimenangkan dengan kebencian."


Share :