Pandemi Covid-19 rupanya tidak hanya menyerang sektor kesehatan saja, sektor usaha kecil menengah atau UKM seperti warteg juga terkena dampak.
Untuk itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Kemenkop UKM menaik kelaskan para pengusaha warteg di Jabodetabek di tengah pandemi Covid-19 dengan memberikan modal yang besar dalam skema pinjaman.
Tidak hanya itu, para pengusaha warteg juga akan mendapatkan fasilitas jaring pengaman sosial dari sejumlah perusahaan BUMN dengan total bantuan sebanyak Rp 125 juta.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Ibadah Umrah Awal Ramadhan Khusus Jamaah yang Sudah Divaksin Covid-19
Sejumlah perusahaan BUMN yang berkolaborasi dalam rangka menaikkan kelas para pengusaha warteg adalah, Bank BNI, Telkom, PT Jamrindo (Persero), PT Askrindo (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).
kemudian, Deputi Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya menjelaskan maksud dari jaring pengaman sosial yang merupakan, program makan gratis di warteg dengan total bantuan sebanyak Rp 125 juta.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Samin Tan, Crazy Rich yang Diamankan KPK
Selain memberikan bantuan, Eddy mengatakan, pihaknya juga akan memberikan sejumlah bimbingan kepada para pengusaha warteg agar dapat masuk dalam market place dan juga masuk dalam laman Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah atau LKPP melalui Bela Pengadaan.
Hingga kini, sebanyak 1.322 pengusaha warteg se-Jabodetabek yang sudah dikurasi untuk diberikan sejumlah bimbingan untuk dapat masuk ke market place.
Sebelumnya, pada Januari 2021 akan ada 20 ribu warteg akan tutup akibat pandemi Covid-19.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Komunitas Warteg Indonesia atau Kowantara, Mukroni yang juga mengatakan omset yang selalu turun hingga para pengusaha warteg tidak mampu membayar sewa tempat merupakan salah satu faktor tutupnya 20 ribu warteg di Jabodetabek.