Bencana banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur atau NTT pada Minggu 4 Maret 2021 ternyata memiliki fakta yang cukup menarik.
Fakta menarik dari banjir bandang di NTT ini adalah, menelan korban terbanyak selama 1 dekade atau 10 tahun.
Setidaknya, dalam 10 tahun terakhir, telah terjadi bencana banjir di NTT sebanyak 2 kali.
Dilansir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB pada Senin 5 April 2021, tepat tanggal 3 November 2010, publik Nusa Tenggara Timur atau NTT dikejutkan oleh banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan mengakibatkan sebanyak 31 orang meninggal dunia, 159 rumah rusak, dan 7 orang lainnya dikonfirmasi hilang.
Di tahun berikutnya, tepatnya tanggal 11 April 2021 banjir kembali menyapa Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Belu yang mengakibatkan 14 fasilitas umum rusak dan sebanyak 3.277 rumah juga mengalami kerusakan.
Terbaru, tepat pada Minggu 4 April 2021, banjir bandang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur atau NTT yang diakibatkan oleh badai siklon tropis Seroja.
Akibat dari banjir bandang di NTT tepatnya di Kabupaten Flores Timur, mengakibatkan beberapa wilayah terdampak.
Data yang terhimpun dari BNPB pada Senin 5 April 2021, sebanyak 68 orang meninggal dunia, 15 orang mengalami luka-luka dan 70 orang masih dalam pencarian.
Baca Juga: Menguak Misteri Penyebab Kebakaran Kilangan Minyak Balongan, Asing Ikut Terlibat
Kemudian, sebanyak 2.655 orang terdampak banjir bandang NTT.
Selain itu, banjir bandang NTT yang disebabkan oleh badai siklon tropis Seroja ini, juga telah memutuskan 5 jembatan, 17 rumah hanyut, 60 rumah terendam, dan 1 kapal tenggelam.
Kemudian, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG juga telah memberikan himbauan kepada masyarakat terkait akan adanya gelombang tinggi akibat siklon tropis Seroja yang terjadi pada 5 hingga 6 April 2021.
Gelombang tersebut akan setinggi 4-6 meter.