Diduga ikut kecipratan duit suap benur Edhy Prabowo, rekening biduan dangdut Betty Elista disita.
Usut punya usut rupanya penyitaan dilakukan usai Betty diperiksa sebagai saksi untuk mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (EP) dan tersangka lainnya.
Baca Juga: Meski Sidang Rizieq Bakal Digelar di PN Jaktim Secara Virtual, 1.859 Polisi Diturunkan Untuk Berjaga
Lebih lanjut juru bicara KPK Ali Fikri mengungkapkan, tim penyidik menyita rekening koran bank milik Betty karena biduan tersebut diduga turut kecipratan uang dari Edhy melalui Staf istri Edhy, Amiril Mukminin (AM).
"Tim Penyidik KPK kembali melakukan pemeriksaan pada saksi Betty Elista (penyanyi). Adapun pada yang bersangkutan dilakukan penyitaan rekening koran bank yang diduga ada aliran sejumlah uang dari tersangka EP melalui tersangka AM," ujar Ali Fikri.
Amiril Mukminin diketahui merupakan sekretaris pribadi Edhy Prabowo yang juga berstatus tersangka dalam perkara ini. Namun, Ali belum menjelaskan detail terkait aliran uang ke Betty Elista itu untuk kepentingan apa.
Sebelumnya, Edhy Prabowo membantah kenal dengan Betty Elista. Hal itu diungkapkannya usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta, Kamis.
"Siapa? Betty? Enggak kenal saya, enggak kenal," ujar Edhy.
Pasalnya tim penyidik KPK telah melakukan penyitaan berupa uang tunai sebesar Rp52,3 miliar terkait kasus suap ekspor benur. Uang tersebut disita dari para eksportir benih bening lobster.
Baca Juga: BWF Akui Ikut Frustasi Atas Apa yang Diterima Tim Bulu Tangkis Indonesia
Dalam kasus suap ini, Edhy Prabowo ditetapkan sebagai tersangka penerima suap bersama lima orang lainnya yaitu: Stafsus Menteri KKP Safri (SAF) dan Andreau Pribadi Misanta (APM); Pengurus PT Aero Citra Kargo (PT ACK) Siswadi (SWD); Staf istri Menteri KKP Ainul Faqih, dan Amiril Mukminin (AM).
Edhy ditetapkan sebagai tersangka karena diduga menerima suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan izin ekspor benih lobster menggunakan perusahaan forwarder dan ditampung dalam satu rekening hingga mencapai Rp9,8 miliar.