Di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau ada satu masjid yang cukup tua bernama Masjid Jami Air Tiris. Masjid yang dibangun tanpa paku ini juga memiliki cerita misteri.
Dikutip dari website Pesantren Babussalam, masjid ini dibangun atas prakarsa seorang ulama bernama Engku Mudo Songkal. Dibangun secara gotong royong dan sukarela oleh masyarakat setempat. Panitia pembangunannya sendiri disebut dengan “Ninik Mamak Nan Dua Belas” yaitu para ninik-mamak dari berbagai suku yang ada dalam seluruh kampung.
Baca Juga: Cerita Mistis Pedagang di Tulungagung, Tempat Usahanya Sering Terlihat Tutup oleh Pembeli
Masjid ini dibangun tanpa menggunakan paku sebijipun melainkan hanya dengan 40 tiang kayu. Tiang tersebut melambangkan jumlah 40 orang sebagai prasyarat mendirikan salat Jumat berjamaah.
Masjid ini masuk kategori benda cagar budaya pada 2004 berdasarkan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata lantaran nilai sejarah dan arsitekturnya yang unik.
Arsitektur bangunan masjid ini memiliki perpaduan antara budaya Melayu dan China, dengan atap tiga tingkat berbentuk limas. Seluruh bangunannya terbuat dari kayu, termasuk atapnya. Tapi sekarang sudah diganti dengan atap seng. Setiap dinding masjid terdapat ukiran yang memiliki makna.
Masjid berusia lebih seabad itu memiliki cerita mistis yang meliputinya. Di antaranya keberadaan batu yang bentuknya menyerupai kepala kerbau. Batu tersebut terletak di dalam bak air di luar masjid.
Baca Juga: Cerita Misteri Makam Keramat Punden Nyai Ronggeng di Sumut, Angker dan Sering Terjadi Kejadian Horor
Menurut keterangan penjaga masjid, saat Masjid Jami Air Tiris dibangun, warga bergotong royong mencari batu-batu besar sungai untuk tapak tiang masjid. Warga kampung kemudian pergi ke sungai mencari 40 buah batu sondi untuk tapak tiang.
Saat semua batu itu dipasang, ada satu batu yang aneh karena tiang tidak bisa ditegakkan di atasnya. Setiap kayu diletakkan, batunya selalu 'mengelak'.
Lantaran heran, masyarakat pun menanyakan pada datuk yang merupakan tetua di kampung tersebut. Beliau menyarankan untuk mengasingkan batu itu, namun anehnya batu itu selalu berpindah tempat tanpa ada yang memindahkannya hingga sekarang.
(foto: Okezone.com/Banda H. Tanjung)
“Kadang-kadang jumpa (melihat) di tengah-tengah masjid, kadang di tempat wudhu, terakhir batu itu masuk ke dalam sumur tua, lalu pindah ke dalam (bak air) yang sekarang,” kata Amirrudin Khatib, seorang marbot masjid sebagaimana dikutip dari channel YouTube Edison Riau.
Di sekitar masjid juga terdapat air dalam bak atau kolam wudhu yang di dalamnya terdapat batu berbentuk mirip kepala kerbau. Air itu dibilang keramat lantaran dipercaya masyarakat setempat sangat ampuh mengobati berbagai macam penyakit.
Banyak orang yang datang ke masjid selain untuk beribadah juga mengambil airnya untuk dijadikan wasilah sarana penyembuh penyakit.
Ada yang diminum maupun dipakai untuk mandi. Seorang saksi mata, Amirrudin bercerita, dulu pernah ada seorang anak berusia tiga tahun belum bisa berjalan dibawa oleh orangtuanya untuk dimandikan dengan air di bak tersebut. Dan atas izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, anak tersebut saat ini sudah bisa berjalan normal.
Baca Juga: Pengalaman Mistis Ustadz Surya Menangkap Pocong Mungil Pencuri Uang di Jakarta
Masyarakat bisa kapan saja berkunjung ke Masjid Jami Air Tiris ini, karena memang buka 24 jam. Di sana juga digelar pengajian rutin yang diprakarsai pengelola dibantu perangkat RT/RW setempat. Masjid ini berjarak 52 kilometer dari Kota Pekanbaru.
Untuk sampai ke sana bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Anda juga bisa menggunakan kendaraan umum taksi online dari Kota Pekanbaru menuju lokasi.