Fakta-fakta fenomena hujan es yang guyur wilayah Jogja, ini penjelasan BMKG. Diketahui bahwa fenomena hujan es terjadi di sejumlah kawasan di Daerah Istimewa Yogyakarta sejak dua hari terakhir.
Mengenai adanya fenomena ini Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Reni Kraningtyas mengatakan hujan es merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Biasanya hujan es akan muncul bersamaan dengan hujan lebat yang terjadi.
"Hujan es adalah fenomena alam biasa yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat," ujar Reni.
Baca Juga: Cara Terhindar dari Virus Corona Baru B117 asal Inggris yang Telah Masuk Indonesia
Lebih lanjut Reni juga menjelaskan fenomena hujan es terjadi saat udara hangat, lembab dan labil terjadi di permukaan bumi. Hal itu maka berpengaruh pada pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi matahari.
Berikut fakta-fakta hujan es di Jogja dilansir correcto.id dari berbagai sumber:
1. Apa penyebab hujan es?
Sigit menjelaskan, hujan es adalah fenomena alam biasa yang terjadi bersamaan dengan hujan lebat.
Saat udara hangat, lembab dan labil terjadi di permukaan bumi maka pengaruh pemanasan bumi yang intensif akibat radiasi matahari akan mengangkat massa udara tersebut ke atas/atmosfer dan mengalami pendinginan.
Setelah terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air yang terlihat sebagai awan Cumulonimbus (Cb).
"Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. Freezing level ini terbentuk kristal-kristal es dengan ukuran yg cukup besar," ujarnya.
2. Tak Terkait Badai Tropis
Ditegaskan Reni, fenomena hujan es ini tidak ada hubungannya dengan badai tropis di selatan pulau Jawa. Pasalnya hujam es dapat terjadi di wilayah sub tropis maupun tropis.
"Dapat juga terjadi di wilayah perkotaan maupun di dataran tinggi dan yang terpenting di wilayah tersebut tumbuh awan CB (cumulonimbus). Jika ada awan CB, kemudian kondisi dinamika atmosfer mendukung, maka hujan es dapat terjadi," tandasnya.
3. Ciri terjadinya fenomena hujan es
Sigit menjelaskan beberapa ciri sebelum terjadinya fenomena hujan es di antaranya,
- Hujan es biasa terjadi pada musim pancaroba atau sekitar Maret, April
Baca Juga: Mengenal Gejala Baru Virus Corona B117 Asal Inggris, Ternyata Berbeda dengan Covid-19
- Hujan yang terjadi tidak merata atau bersifat sporadis lokal
"Karena di bulan Maret biasanya tanda-tandanya sudah ada seperti pancaroba, cuaca panas, suhu meningkat, cuaca cenderung cerah dan terik kemudian hujan yg terjadi tidak merata bersifat sporadis lokal," katanya.
- Biasanya akan terjadi siang hingga sore hari