Jebolnya Tanggul Sungai Cipanas di Indramayu menyisakan cerita misteri. Warga setempat mengatakan jebolnya Tanggul Sungai Cipanas berhubungan dengan hal mistis, marahnya penunggu Sungai Cipanas.
Berulang kali tanggul Sungai Cipanas di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu jebol.
Dalam bulan Februari 2021 saja, pemukiman warga di sejumlah desa di Kecamatan Losarang terendam banjir sebanyak 3 kali.
Sebanyak dua kali karena jebolnya tanggul dan sekali karena tanggul yang jebol belum ditutup.
Tanggul tersebut diketahui jebol karena tidak kuat menahan derasnya aliran sungai.
Di sisi lain, warga percaya, jebolnya tanggul juga disebabkan oleh marahnya penunggu Sungai Cipanas.
"Kata orang pintar katanya penunggu di sini marah," ujar salah seorang warga, Edi Wartono.
Edi Wartono mengatakan, kemarahan dari penunggu itu dipicu oleh ditiadakannya berbagai kegiatan adat dan budaya di desa setempat. Seperti tanggap wayang, tanggap sandiwara, dan lain sebagainya.
Masih dijelaskan Edi Wartono, orang pintar itu pun lalu memerintahkan warga menyuguhkan sesajen di lokasi titik tanggul yang jebol.
Baca Juga: Kisah Misteri Lapangan Kampung Sewu, Konon Pernah Diteror Hantu Banaspati
Terhitung sudah dua kali sesajen itu disimpan warga sesaat setelah tanggul jebol, yakni pada tanggal 8 Februari dan 27 Februari 2021.
"Walaupun begitu tetap kita meminta perlindungannya ke gusti Allah, cuma kan kita perantaraannya dari situ, ini kan adat budaya sejak nenek moyang dahulu," ujar dia.
Warga menaruh sesajen dan dupa di lokasi jebolnya tanggul Sungai Cipanas di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
Sesajen itu diakui warga sebagai upaya agar tanggul Sungai Cipanas tidak jebol lagi untuk ke sekian kalinya.
Warga trauma, pasalnya sudah tiga kali banjir besar melanda pemukiman setempat dalam bulan ini.
"Jebolnya sih dua kali, tapi banjirnya sudah tiga kali, pertama waktu tanggal 8 dan kemarin tanggal 27 itu jebol, kalau banjir yang kedua memang karena titik yang jebolnya belum ditutup," ujar salah seorang warga Edi Wartono (40).
Baca Juga: Cerita Misteri Pura Pangkung Pastu yang Sangat Angker dan Mistis
Edi Wartono menyampaikan, penyimpanan sesajen ini sudah dilakukan warga sebanyak dua kali.
Masing-masing saat tanggul tersebut jebol dan disimpan persis di dekat titik tanggul yang jebol.
Sesajen itu terdiri dari bunga 7 rupa, nasi tumpeng, telur, wedang kopi, wedang pait, air kelapa, rokok serutu, dan lain sebagainya.
Sebelum disimpan, warga dipimpin oleh orang pintar membacakan doa meminta perlindungan.
"Kalau sesajennya sudah hilang, kemungkinan pada diambilin warga," ujar dia.
Dalam hal ini, warga berharap, bencana banjir tidak lagi menerjang pemukiman setempat.