Nurul Machrus pria pencari porang yang sempat hilang selama empat hari di hutan petak 67 A RPH Gombeng, KPH Banyuwangi Utara, menuai kisah mistis.
Pria berusia 39 tahun asal Dusun Sumbernanas, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro itu mengaku sempat bertemu dengan dua sosok misterius.
Menurutnya, dua sosok misterius tersebut berpakaian normal seperti manusia biasa. Mereka berbicara dengan aksen Bahasa Madura.
Dengan berjalan kaki, Nurul mengaku diajak menuju sebuah danau di tengah hutan. Danau tersebut mengeluarkan aroma wangi dengan banyak ditumbuhi bunga-bunga.
"Ada dua sosok manusia perempuan dan laki-laki mengajak saya ke sebuah tempat. Karena itu manusia ya saya ikut saja. Mereka mengajak saya ke danau," kata Nurul saat dimintai keterangan oleh Tim SAR.
Setelah sampai di danau, selanjutnya mereka berbincang. Nurul pun sempat mengeluhkan rasa lapar dan meminta makan kepada dua sosok misterius itu. Setelah makan, Nurul melanjutkan obrolan hingga akhirnya minta petunjuk arah jalan pulang.
Baca Juga: Kisah Mistis Adi Pernah Tersesat di Hutan Gunung Putri Selama 9 Jam, Dengar Suara Misterius ini
"Ada danau aromanya harum. Banyak bunga di sana. Setelah dikasih makan minum terus saya ngomong kepingin pulang. Kemudian mereka bilang saya harus jalan ke arah selatan," imbuh Nurul.
Pengakuan Nurul, dari pertemuan dengan dua sosok misterius tersebut hingga perjalanan pulang, ia hanya menghabiskan waktu sehari semalam saja. Namun pada kenyataannya, Nurul dilaporkan hilang sejak Sabtu (20/2).
Baca Juga: Cerita Mistis Jalan Maniis-Panjalu Majalengka, Lokasi Mobil Tersesat Berpenumpang 7 Orang
Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setia Budi mengatakan, pria hilang itu ditemukan tidak jauh dari lokasi ditemukannya sepeda motor korban. Ditemukannya Nurul bermula saat warga terdekat dari hutan mendengarkan suara teriakan.
Teriakan korban terdengar sangat jelas saat malam hari. Warga bersama keluarga korban kemudian mencoba untuk menelusuri asal teriakan itu, hingga akhirnya korban ditemukan dalam kondisi selamat.
"Terlepas dari cerita korban, mungkin korban ini linglung sesaat. Mungkin korban ini kecapekan sehingga lupa dan bingung jalan pulang," kata Wahyu.