Mengungkap perbedaan paling mencolok antara vaksin Covid-19 Nusantara dan Merah Putih, salah satunya teknologi.
Dalam hal ini vaksin Nusantara yang digagas oleh mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menggunakan teknologi yang lazim digunakan pada pasien kanker yaitu menggunakan sel dendritik.
Selanjutnya, vaksin Nusantara yang merupakan buatan dalam negeri sebelum terkenal mempunyai nama Vaksin Joglosemar.
Baca Juga: Fakta Terkini Lengkap Alasan Ayus Memanggil Nissa Sabyan Umi, Panggilan Kesayangan Di Rumah
Salah satu vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan ini, hasil kerja sama antara Terawan Agus Putranto dengan berbagai ilmuwan yang berasal dari berbagai kalangan. Salah satunya Universitas Diponegoro atau Undip di Indonesia.
Selain Undip, Terawan Agus Putranto juga bekerja sama dengan PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) yang menggandeng AIVITA Biomedical Inc asal California, Amerika Serikat.
Saat masih menjabat sebagai Menkes, Terawan sapaan Terawan Agus Putranto mendapat pendanaan dari pihak Kementerian Kesehatan sendiri melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan atau Litbangkes.
Meskipun telah mengklaim vaksin Nusantara hanya perlu satu suntikan dalam satu dosis saja, namun beberapa epidemiolog meragukan keampuhan vaksin yang digagas mantan Menkes ini.
Selanjutnya, vaksin Covid-19 Merah Putih.
Dalam perjalanannya, Vaksin Merah Putig dikembangkan oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional atau Kemenristek/BRIN.
Selain Kemenristek/BRIN, terdapat juga 7 lembaga yang 5 diantaranya merupakan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Baca Juga: Fakta-fakta Pernikahan Reza Arap dengan Wendy Walters, Dilakukan dengan Tata Cara Agama Buddha
Lembaga-lembaga tersebut adalah Institut Teknologi Bandung atau ITS, Universitas Airlangga atau Unair, Universitas Padjadjaran atau Unpad, Universitas Indonesia atau UI, dan terakhir Universitas Gadjah Mada atau UGM.
Sedangkan lembaga di luar universitas adalag Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Terakhir, menurut Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, semua bahan baku vaksin Merah Putih baik itu bibit dan semua bahan yang menyempurnakan sebuah vaksin Covid-19 dibuat dan dikembangkan di Indonesia.