Wandi Supratman yang sudah 15 tahun menjadi penjaga Bendungan Pintu Air 10 Sungai Cisadane, memiliki cerita mistis.
Wandi merupakan generasi ketiga dari keluarganya yang menjadi penjaga pintu air. Sebelum Wandi, ayahnya lebih dulu menjadi penjaga pintu air. Pun begitu dengan kakeknya yang lebih dahulu menjadi penjaga sebelum ayahnya.
Wandi mengaku gak banyak bercerita mengenai suka duka dalam menjaga pintu air. "Karena ada mitos engga boleh banyak omong atau sombong," kata dia.
Menurut Wandi, pantangan ngomong sembarangan itu dipegang teguh sejak zaman kakeknya. Alasannya, lantaran adanya mitos berbau mistis yang menyelubungi bangunan yang dibangun masa kolonial Belanda-- tepatnya tahun 1927 itu.
"Kalau cengcolah (banyak tingkah, tengil, atau sombong), suka ditampakin makhluk halus, kadang sampe diikutin ke rumah," kata Wandi.
Baca Juga: Cerita Misteri di Jalan Tongkeng Bandung, Konon Dihuni Sosok Hantu Tentara Kepala Buntung
Wandi bercerita, selama dia bekerja menjadi penjaga Bendungan Pintu Air 10, banyak hal yang sudah dialami. Salah satunya menemukan mayat yang tersangkut di pintu air.
"Ada yang kecemplung, ada yang bunuh diri. Selama 15 tahun kerja, hampir setahun sekali saya nemuin jasad yang tersangkut di pintu bendungan," kata dia.
Baca Juga: Cerita Misteri di Gunung Tidar, dari Penampakan Kera Putih hingga Tempat Mencari Ilmu Spiritual
Jika sudah begitu, Wandi segera melapor ke polisi untuk proses evakuasi jasad dan penyelidikan lanjutan.
Yang pasti, Wandi mengaku selalu khawatir saat berjaga di situasi muka air Sungai Cisadane sedang tinggi. Alasannya, risiko kelalaian kerjanya bisa menjadi bencana bagi jutaan manusia di sepanjang bantaran Sungai Cisadane.
"Kalau air sedang banyak saya khawatir juga, karena nasib orang banyak. Tapi saya hadapinya harus kuat mentalnya. Saya harus selametin warga Tangerang," kata Wandi.