Baru-baru ini media sosial dihebohkan oleh eks atlet dayung nasional, Leni Haini yang disebut menjual medali emas demi biaya berobat anaknya, Habibatul Fasia.
Leni memiliki prestasi apik di akhir 1990an. Mantan atlet asal Jambi itu meraih medali emas di SEA Games 1997 Indonesia dan SEA Games 1999 di Brunei Darussalam.
Baca Juga: Menpora Jelaskan Protokol Olahraga selama Era New Normal
Di SEA Games 1997, Leni meraih dua medali emas dan satu perak. Salah satu medali emas diraih Leni melalui nomor traditional boat race 500 meter. Dua tahun kemudian di SEA Games Brunei, Leni meraih satu medali emas dan satu perak.
Leni juga tercatat meraih tiga medali emas pada kejuaraan The World Dragon Boat Racing di Taiwan pada 1997. Selain itu, Leni juga pernah meraih prestasi pada kejuaraan di Hong Kong dan Singapura.
Baca Juga: Kisah Pernikahan Virtual Pasien Covid-19 Wisma Atlet yang Viral
Sederet prestasi untuk mengharumkan nama Indonesia bukan jaminan bagi Leni bisa hidup dengan layak setelah pensiun. Leni saat ini masih berkutat dengan masalah biaya perawatan anaknya, Habibatul Fasia, yang menderita penyakit epidermolysis bullosa (EB). Kulit Habibatul rapuh dan mudah terluka.
Leni kepada media lokal menyatakan ingin menjual semua medali yang pernah dia raih saat masih aktif menjadi atlet dayung. Langkah itu dilakukan Leni untuk memenuhi biaya pengobatan Habibatul.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Wisma Atlet Dikunjungi Suami dan Teman Pasca Menikah Virtual
Ini bukan kali pertama kisah Leni viral. Perjuangan Leni untuk memenuhi kebutuhan biaya perawatan Habibatul sempat mendapat perhatian awak media pada 2012.
Ketika itu Leni berusaha membawa Habibatul berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Namun, rencana tersebut tidak berjalan mulus karena terbentur masalah biaya. Lenih juga sempat mendatangi Kantor Kemenpora pada November 2012 untuk meminta bantuan.