Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjelaskan kebijakan protokol keolahrgaan selama pemberlakuak new normal. Kebijakan ini penting agar gerak kegaiatan olahraga bisa kembali berjalan namun tetap aman dari penularan covid-19.
Menpora sebelumnya telah mengeluarkan protokol kegiatan keolahragaan. Protokl tersebut dibagi dalam tiga kategori. Kategori pertama yakni untuk kegiatan Pelatihan Nasional (Pelatnas), Pelatihan Daerah (Pelatda)/ Pelatprov, Pelatihan Kabupaten (Pelatkab) atau Pelatihan Kota (Pelatkot), latihan klub. Kedua yakni kategori kegiatan Kejuaraan, Event, Kompetisi atau Turnamen. Dan yang ketiga yakni, Kegiatan Olahraga Rekreasi atau Olahraga Masyarakat.
Baca juga: Era New Normal Protokol Olahraga Sudah Dirilis, Simak Berikut Isinya
"Ketiga kategori itu sudah kami terbitkan dan semuanya harus dipatuhi oleh semua stakeholder olahraga di Indonesia. Sementara untuk bidang pendidikan jasmani, Kemenpora masih akan berkoordinasi dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mengeluarkannya, karena sekarang ini masih belum ada kepastian waktu kapan sekolah sudah dimulai. Insyallah akan menyusul," kata Menpora dalam keterangan tertulis, Senin 15 Juni 2020.
Menpora juga menjelaskan secara rinci protokol kegaiatan keolahragaan yang dikeluarkan kemenpora. Kegiatan Olahraga Rekreasi atau Masyarakat yang sekarang ini sudah mulai marak dilakukan, salah satunya adalah Pusat Komunitas dan Pusat kebugaran yang dilakukan di dalam maupun di luar ruangan, serta area bermain dapat dibuka dengan tingkat kehadiran maksimal 10 pengunjung pada satu waktu dan tempat tertentu dengan mengikuti protokol kesehatan.
"Intinya pemerintah dalam hal ini Kemenpora sudah mengeluarkan protokol kegiatan keolahragaan yang berdasarkan protokol covid-19. Kuncinya agar semua ini berjalan dengan baik dan maksimal harus ada kedisiplinan semua masyrakat. Jika semua disiplin dalam menjalankanya, insyallah masa-masa sulit untuk olahraga di masa pandemi covid-19 berakhir," kata Menpora RI , Zainudin Amali.
Sebelumnya Menpora menerangkan bahwa wabah virus corona telah mengguncang semua sektor. Virus corona tidak hanya membuat sektor ekonomi kedodoran tapi juga berdampak pada olahraga.
"Pandemi ini sangat berdampak, seperti dampak pariwisata. Berbagai event berbasis sport tourism tidak bisa berjalan. Dampak ekonomi kerakyatan, dampak sosial dan kesehatan, serta dampak bagi olahraga," ungkapnya Zaenudin Amali.
Baca juga: Liga Italia Harus Ikuti Protokol Kesehatan saat Berlangsung, Ini Jadwalnya
Dirinya mencontohkan, kompetisi yang terhenti untuk sementara waktu tidak hanya berdampak pada klub, atlet, maupun ofisial saja. Tetapi, ini juga berdampak pada pedagang yang berjualan di area event , petugas parkir hingga berbagai elemen lainnya.
“Terpaksa kompetisi olahraga profesional untuk sementara waktu dihentikan. Belum lagi kejuaraan-kejuaraan amatir lainnya, itu juga terdampak. Kemudian, juga ada olahraga masyarakat,” terang Menpora.