Aung San Suu Kyi ajak warga Myanmar untuk berontak melawan kudeta militer.
Suu Kyi sapaan pemimpin de facto Myanmar tersebut dalam akun resmi Facebook Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau NLD mengajak para warga Myanmar untuk menentang terjadinya kudeta yang dilakukan oleh pihak angkatan bersenjata Myanmar pada Senin 1 Februari 2021.
Peraih Nobel Perdamaian 1991 itu mengatakan militer telah mengkudeta pemerintahan Myanmar yang sah mulai Senin 1 Februari 2021 dini hari atau saat dia bersama Presiden Myanmar, Win Myint ditangkap dan ditahan oleh pihak militer.
Baca Juga: Fakta Kudeta Militer di Myanmar, Krisis Politik Dimulai
Sekedar informasi, kabar akan adanya kudeta yang akan dilakukan oleh pihak militer ini sebenarnya sudah tercium beberapa hari yang lalu.
Dengan ditandai penempatan tank dibeberapa kota di Myanmar oleh Panglima Jendral Min Aung Hlaing.
Tudingan Pemilu 2020 penuh kecurangan
Kudeta yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Myanmar yang dikomandoi oleh Panglima Jendral Min Aung Hlaing berawal dari tudingan Pemilu 2020 yang penuh kecurangan.
Pihak militer menuding Suu Kyi dan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi atau NLD telah melakukan sejumlah kecurangan.
Baca Juga: Kronologi Terlengkap Penangkapan Aung San Suu Kyi hingga Militer Myanmar Ambil Alih Pemerintahan
Namun, Komisi Pemilihan Umum Myanmar menegaskan tidak ada kecurangan apapun dan pemilu yang diadakan pada November 2020 tersebut berjalan secara transparan.
Akibat dari kudeta yang dilakukan oleh angakatan bersenjata Myanmar, Panglima Jendral Min Aung Hlaing mengeluarkan status darurat selama setahun.
Dengan Panglima Jendral Min Aung Hlaing sebagai presiden sementara Myanmar.