Fakta-fakta dentuman keras di Majene Sulawesi Barat akhirnya terungkap. Ternyata warga mendengar suara gemuruh dalam tanah saat dentuman keras terjadi.
Penasaran dengan fakta-fakta lainnya? Berikut correcto.id sajikan untuk Anda fakta-fakta dentuman keras laut Majene yang perlu Anda tahu.
Baca juga: Biografi dan Profil Lengkap Agama Bella Lee, Pacar Baru Roy Kiyoshi Janda Anak Dua Ketemu Diseminar
1. Lokasi dentuman
Lokasi dentuman keras di Majene diduga berasal dari dasar laut yang terletak tidak jauh dari Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Warga desa heboh bahkan sempat panik dengan kabar adanya suar dentuman keras tersebut.
2. Dentuman keras seperti suara ban pecah
Masri selaku Kepala Desa Maliaya, Majene menceritakan bahwa benar adanya terkait suara dentuman keras di Majene. Dirinya menyebutkan suara dentuman tersebut sangat keras seperti suara ban pecah. Menurutnya suara dentuman keras tersebut terjadi sebanyak dua kali.
3. Reaksi warga panik
Masri menerangkan bahwa suara dentuman keras tersebut telah membuat warga panik. Warga takut dengan bencana alam yang bisa saja terjadi dengan tanda suara dentuman keras tersebut. Warga pun kini memilih untuk mengungsi di dataran tinggi. Namun beberapa orang laki-laki tetap berjaga di kampung untuk mencegah terjadinya pencurian.
Kepanikan warga akan suara dentuman nampaknya cukup mendasar. Menurut keterangan Kepala Seksi Trantib Kecamatan Malunda Yusriah menjelaskan bahwa suara dentum juga sempat terdengar sebelum terjadinya gempa pada 14 Januari dan 15 Januari 2021.
Baca juga: Golkar Copot Wakil Ketua DPRD Sulut, James Arthur Kojongian dari Jabatan Harian DPD
4. Tanggapan BMKG soal Dentuman Majene
Kepala Mitigasi Gempa dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menegaskan bahwa suara dentuman keras di Majeni bukan berasal dari gempa. Dirinya menerangkan bahwa pada hari dan jam tersebut BMKG tidak mendapatkan tanda-tanda adanya gempa lewat alat yang dimiliki.
"Dentuman di pesisir Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene sekitar pukul 09.00 WITA dan pukul 18.00 WITA, Selasa (26/1) bukan berasal dari gempa. Pada jam tsb tdk ada rekaman anomali seismic event," tulis akun twitter @DaryonoBMKG Rabu 27 Januari 2021.
Dentuman di pesisir Desa Maliaya, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene sekitar pukul 09.00 WITA dan pukul 18.00 WITA, Selasa (26/1) bukan berasal dari gempa. Pada jam tsb tdk ada rekaman anomali seismic event. pic.twitter.com/KqYo34eX0F
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) January 27, 2021