Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah merestui penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac. Namun, penggunaaan masker harus dilakukan hingga setahun lagi. Ini alasannya.
Sekedar informasi, izin vaksin Sinovac yang berasal dari China itu dikatakan langsung oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito yang juga mengatakan vaksin Sinovac aman dan dan dapat menekan terjadinya infeksi Covid-19.
Penny mengatakan vaksin yang telah diuji coba tahap ketiga di Bandung telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga: 4 Fakta Menarik soal Vaksin Sinovac yang Direstui BPOM
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers pengumuman pemberian izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) yang digelar Senin 11 Januari 2021.
Kendati demikian, protokol kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak masih harus terus dilakukan. Setidaknya sampai satu tahun ke depan.
Alasannya karena belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan vaksinasi dapat mencegah penularan. Selain itu, penggunaan masker juga bertujuan melindungi anak-anak.
Vaksinasi pada orang dewasa merupakan salah satu cara untuk menjaga keamanan pada anak-anak. Tapi bukan berarti protokol kesehatan bisa diabaikan.
Ketika seseorang mendapat vaksinasi Covid-19, sistem kekebalannya meningkat dan menghasilkan antibodi.
Apabila virus SARS-CoV-2 masuk ke tubuhnya, maka antibodi dapat melawan virus sehingga kemungkinan besar orang tersebut tidak terinfeksi.
Baca Juga: 7 Daftar Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan RI, Sinovac Sudah Direstui BPOM
Namun, ada juga kemungkinan antibodi yang terbentuk tidak cukup untuk melawan virus. Bila kondisinya demikian, maka virus dapat berkembang.
Tidak ada yang mengetahui secara pasti berapa banyak orang yang mendapatkan vaksinasi bisa menyebabkan penyebaran virus secara asimtomatik.
Oleh karenanya, semua pihak harus berhati-hati hingga data tersedia. Jadi, meskipun seseorang telah mendapatkan vaksinasi, dia tetap harus melakukan protokol kesehatan.
Alasan penting penggunaan masker
Masker terbukti efektif untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Tapi, tidak semua orang memakai masker dengan benar. Salah satu yang sedang tren sekarang adalah mengalungkan masker di leher saat sedang makan atau berfoto.
Banyak penjual yang menawarkan kalung atau rantai khusus untuk masker. Ada juga masker yang desainnya dibuat bisa dikalungkan.
Walau begitu, mengalungkan masker tidak dibenarkan oleh ahli mikrobiologi klinis, dr Cahyarini Dwiatmo, SpMK (K). Bahkan meskipun masker yang dikalungkan dalam keadaan terlipat atau tertutup.
Dokter yang juga Ketua Komite Pusat Pengendalian Infeksi (PPI) RSUP Persahabatan itu menerangkan risiko kesehatan mengalungkan masker.
Menurutnya, bagian atau sisi luar masker merupakan area yang paling kotor. Ada kemungkinan virus SARS-CoV-2 maupun virus dan bakteri lainnya menempel di area tersebut.
Ketika masker dikalungkan, maka sisi luar masker akan bersentuhan dengan pakaian. Selain itu, posisinya juga persis berada di bawah dagu.
Hal itu bisa membuat virus terhirup oleh hidung dan masuk ke tubuh. Apabila imunitas tubuh sedang tidak optimal, virus yang terhirup itu bisa menginfeksi.
Cara terbaik menyimpan dan mencuci masker
Cara terbaik menyimpan masker saat hendak makan adalah memasukkan ke tempat khusus, misalnya amplop.
Baru setelah makan masker digunakan kembali, dengan catatan sudah mencuci tangan sebelumnya.