4 Fakta Menarik soal Vaksin Sinovac yang Direstui BPOM

4 Fakta Menarik soal Vaksin Sinovac yang Direstui BPOM

Ahmad
2021-01-11 19:18:49
4 Fakta Menarik soal Vaksin Sinovac yang Direstui BPOM
Vaksin Covid-19 baru saja direstui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan di Indonesia. Berikut empat fakta menariknya. Foto: Instagram

Vaksin Covid-19 baru saja direstui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan di Indonesia. Berikut empat fakta menariknya.

Izin vaksin Sinovac yang berasal dari China itu dikatakan langsung oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito yang juga mengatakan vaksin Sinovac aman dan dan dapat menekan terjadinya infeksi Covid-19. 

Baca Juga: 7 Daftar Vaksin Covid-19 yang Akan Digunakan RI, Sinovac Sudah Direstui BPOM

Penny mengatakan vaksin yang telah diuji coba tahap ketiga di Bandung telah memenuhi standar keamanan yang disyaratkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers pengumuman pemberian izin penggunaan darurat vaksin atau emergency use authorization (EUA) yang digelar Senin 11 Januari 2021.

Berikut fakta menarik vaksin Covid-19 Sinovac yang berasal dari China.

1. Masuk fase 3

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac tengah menjalani uji klinis fase 3 di Brasil, Turki, dan Indonesia. Di Indonesia, meski uji klinis vaksin Covid-19 masih terus berlangsung hingga pertengahan 2021, namun hasil efikasi sementara sudah diperoleh dengan angka 65,3 persen.

Namun, uji klinis yang dilakukan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Virus Corona dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran tetap akan dilanjutkan setelah pemberian EUA sampai pengamatan 6 bulan selesai atau sekitar April atau Mei 2021 mendatang.

Efek samping bersifat lolak berupa nyeri, iritasi, pembengkakan. Sementara efek samping sistemik, berupa nyeri otot, fetik, dan demam.

2. Disuntik sebanyak dua kali

Ketua tim riset FK Unpad Kusnandi Rusmil menyampaikan vaksin bauatan Sinovac disuntikkan sebanyak 2 kali tiap 14 hari ke tubuh relawan. Dia berkata vaksin akan menciptakan kekebalan terhadap virus Covid-19 dalam 28 hari.

3. Jenis vaksin mati atau inaktif

Sinovac diketahui menggunakan virus atau bakteri yang sudah dimatikan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan vaksin mati adalah vaksin yang dibuat dari mikroorganisme (virus, bakteri dan lain-lain) yang telah dimatikan dengan proses menggunakan bahan kimia tertentu atau secara fisik.

Mikroorganisme yang sudah mati itu diklaim tidak dapat menyebabkan penyakit. Vaksin inaktivasi tidak selalu bisa merangsang timbulnya respon imunitas. Sehingga, penerima vaksin mungkin tidak kebal seumur hidup. Diperlukan beberapa dosis untuk untuk bisa menimbulkan respon kekebalan yang memadai.

4. Sudah tiba di Indonesia

Pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta vaksin buatan Sinovac pada awal Desembe 2020. Sebanyak 1,8 juta dosis juga telah tiba pada awal Januari 2021.

Selain itu, 45 juta dosis vaksin dalam bahan baku curah juga akan diproduksi oleh Bio Farma. 

Baca Juga: 3 Alasan BPOM Sebut Vaksin Sinovac Aman dan Menekan Infeksi Covid-19

Soal vaksiansi Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, vaksinasi akan digelar mulai Rabu 13 Januari 2021.

Rencananya, vaksin Covid-19 pertama di Indonesia akan disuntikkan ke Presiden Joko Widodo.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30