Diego Mamahit, seorang kopilot Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang dikabarkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021 sempat menolak untuk terbang jika pesawat alami kerusakan.
Selain itu, Diego, sapaan kopilot Sriwijaya SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang dikabarkan hilang kontak pada Sabtu, 9 Januari 2021, dikenal sangat loyal dan ramah.
Pernyataan itu dikatakan oleh salah satu temannya bernama Alfred yang juga mengatakan Diego seorang yang santun.
Baca Juga: Tim SAR Temukan Titik Lokasi dan Potongan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182
Diego yang merupakan lulusan SMAN 5 Bekasi pada 2005 dan memilih jurusan IPS. Ia yang lulus SMA pada 2005, biasa disapa akrab oleh teman-temannya Ego.
Pernyataan yang hampir sama datang dari Chris Mamahit, kakak kandung Copilot Sriwijaya Air SJ-182, Diego Mamahit, mendatangi Posko Antemortem di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu 10 Januari 2021.
Kedatangan Chris bersama keluarga untuk menyerahkan data berupa sidik jari, sampel darah dan sampel gigi.
Menurut sang kakak, Diego seorang yang tangguh.
"Dia selalu bilang sama saya tidak akan jalan kalau pesawatnya rusak. Saya pegang kata-kata dia. Saya sampai ancam dia kalau pesawatnya rusak kamu jangan jalan ya. saya selalu bilang sama Diego." kata Chirts mengenang Diego.
Sebelumnya, Pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu 9 Januari 2021 pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Baca Juga: Cerita Menyayat Hati Awak Cabin dari Lambaian Tangan Penghormatan dari Petugas Bandara
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.
Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.