Ereveld Kerkhoff atau Taman Kehormatan Militer Belanda berada di Jalan Kerkhoff, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan memiliki cerita misteri.
Untuk masuk ke ereveld, pengunjung akan melewati satu pintu semacam lorong berbentuk benteng pertahanan. Berjalan sekitar 100 meter, lalu tiba di gerbang ereveld yang megah berwarna hitam dengan lambang Groot Rijkswapen atau Lambang Agung Kerajaan Belanda.
Kesan pertama, tak ada kesan seram layaknya pemakaman pada umumnya. Justru kita bakal dibuat terpana dengan kerapian penataan makam dengan tanda nisan berbentuk salib di atas hamparan rumput hijau.
Baca Juga: Bakal jadi Rumah Dinas Gibran, ini Cerita Misteri di Loji Gandrung
Dari pengakuan juru rawat dan penjaga makam, Septiansyah, aura mistis yang dipancarkan pemakaman Belanda itu tak terlalu kentara. Namun dirinya tak mengelak jika pernah mendapatkan sedikit gangguan dari para penunggunya.
"Yang namanya makam, seindah apapun sebetulnya tetap seram. Tapi kalau di sini enggak terlalu beda sama makam lainnya. Awal kerja, ya pastinya saya pernah diganggu sama 'penunggunya'," ujar Septiansyah.
Penampakan yang paling sering dilihatnya yakni pasukan KNIL berpakaian lengkap. Beberapa hari di awal ia menjadi penjaga makam, Septiansyah mengaku pernah mendengar suara langkah kaki prajurit seperti sedang baris berbaris.
"Sekitar 2018, itu saya lagi jaga sendiri karena kebagian jaga malam. Di rumah jaga yang ada di ujung makam ini ya sendiri. Kebetulan waktu itu mati lampu, nah tiba-tiba saya dengar suara terompet terus ada langkah kaki seperti pasukan sedang berbaris," tuturnya.
Tak cuma itu, Septiansyah juga kerap ditunjukkan penampakan perempuan atau noni Belanda bergaun putih di seberang rumah jaga. Biasanya noni itu berjalan di antara nisan-nisan yang ada di tengah permakaman.
Baca Juga: Cerita Mistis Jalan Kolonel Masturi, Konon Dicap Angker dan Pernah Terjadi Kecelakaan Maut
"Ya kalau noni Belanda wajar mungkin karena ini permakaman Belanda. Sempat beberapa kali lihat pas kebetulan lagi iseng duduk di teras. Tapi karena sudah terbiasa akhirnya saya cuek saja, kalau awal iya jelas takut," ucapnya.
Menurutnya, ia lebih takut saat melewati deretan makam warga biasa di bagian depan sebelum memasuki ereveld. Kesan seram sangat terasa. Apalagi bila ia melewati jalan tersebut di tengah malam.
"Jujur lebih takut yang di makam depannya, nggak tahu kenapa. Ya pernah paling dengar suara-suara, biasanya kalau mau beli makan karena kan harus jalan dulu ke depan," ceritanya.
Dari sisi budaya, urban legend dianggap sudah membaur dengan masyarakat Indonesia yang masih memegang erat kultur tradisional. Kendati sudah memasuki zaman modern yang turut mengembangkan pola pikir, namun sisi mistis yang juga bagian dari unsur tradisional tetap menjadi satu kebutuhan.
Baca Juga: Cerita Misteri Stasiun Kaliwedi, Dicap Angker dan Sering Terjadi Kecelakaan
"Kelihatannya memang masyarakat kita sangat percaya pada mitos dan dongeng apalagi ada bumbu cerita mistisnya. Misalnya soal ereveld ini, seharusnya yang dibahas kan soal sejarahnya, tapi masyarakat lebih tertarik pada unsur mistisnya," kata budayawan Kota Cimahi Dede Syarif.
Namun di sisi lain, kehadiran kisah urban legend di tengah-tengah masyarakat merupakan kekayaan khasanah budaya yang perlu dipertahankan. Karena kisah mistis di satu tempat, berkaitan erat dengan nilai sejarah hanya saja telah mengalami pergeseran.
"Itu bagus untuk diketahui generasi di bawah karena menjadi khasanah kekayaan tradisi di indonesia yang menganut budaya ketimuran. Urban legend itu sebetulnya dikembangkan dari cerita-cerita sejarah yg diceritakan lagi dari mulut ke mulut tapi mengalami pemolesan," terangnya.