Stasiun Kaliwedi merupakan peninggalan Staatsspoorwegen, Belanda memiliki cerita misteri.
Stasiun ini tak lagi beroperasi dan ditutup sejak 18 tahun lalu atau tepatnya pada 6 Januari 2002 setelah diselesaikannya jalur ganda Cikampek – Cirebon. Bentuknya tak lagi seperti sebuah stasiun karena atapnya yang sudah dihancurkan.
Baca Juga: Cerita Misteri Jembatan Seunapet Penghubung Medan-Aceh, Konon Dihuni Sosok Hantu Halimah
Stasiun Kaliwedi bahkan digosipkan angker oleh warga sekitar karena selain tak lagi beroperasi, banyak terjadi kecelakaan di perlintasan stasiun ini.
Bahkan warga sekitar menyebut perlintasan Stasiun Kaliwedi sebagai ‘kentrung budeg’ karena orang yang melintas rel kereta api di sana tidak pernah mendengar ada suara peringatan dari menara stasiun apabila ada kereta yang lewat.
Baca Juga: Cerita Misteri Gedung Bekas Pabrik Pemasok Gas, Kerap Terdengar Suara Aneh
Stasiun yang terletak pada ketinggian +6 meter diatas permukaan laut ini termasuk dalam Daerah Operasional (Daop) 3 Cirebon dan menjadi stasiun kereta api paling barat di Kabupaten Cirebon. Stasiun ini sendiri letaknya berada di desa Kaliwedi Lor, Kaliwedi, Cirebon.
Lokasinya sendiri jauh dari jalan utama desa, sehingga saat masih beroperasi, penumpang yang akan naik dari stasiun ini harus menempuh jarak sekitar tiga kilometer.
Baca Juga: Cerita Misteri Pintu IV USU, Banyak Kejadian Luar Nalar Hingga Sosok Misterius
Dari sisa bangunannya, bila diukur Stasiun Kaliwedi memiliki panjang sekitar tujuh meter dan lebar empat meter. Stasiun Kaliwedi sendiri letaknya diantara Stasiun Arjawinangun dan Stasiun Kertasemaya. Stasiun ini tak lagi beroperasi karena kekurangan penumpang dibanding stasiun lainnya.
Untuk diketahui, Stasiun Kaliwedi sendiri dulunya digunakan untuk transit pasca kemerdekaan oleh kolonial Belanda hinggi terakhir aktif tahun 1998 pasca reformasi.
Selain itu juga stasiun ini melayani persilangan dan persusulan antarkereta api. Namun sayangnya selain tak beroperasi, stastus Stasiun Kaliwedi sendiri sudah dihapus.