Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto membantah sebuah pesan berantai di Whatsapp yang menyebutkan vaksin Covid-19 Sinovac mengandung boraks dan formalin.
Sebelumnya, baik di media sosial dan pesan berantai Whatsapp beredar informasi yang menyebut vaksin Covid-19 produksi Sinovac untuk kelinci percobaan dan mengandung boraks dan formalin.
Berikut isi beberapa point yang menyebutkan vaksin Covid-19 mengandung boracks dan formalin.
Baca Juga: Pesan Manis Gempi buat Gisel di Tahun Baru, Bikin Nangis
1. Sinovac disebut hanya untuk kelinci percobaan karena ada tulisan “Only for Clinical Trial” sebagaimana yang tercantum dalam kemasan yang disertakan dalam pesan yang beredar itu.
2. Sinovac disebut tidak halal karena berasal dari vero cell atau dari jaringan kera hijau Afrika.
3. Sinovac disebut mengandung bahan dasar berbahaya yakni boraks, formalin, aluminium, dan merkuri.
4. Sinovac disebut tidak memiliki jaminan tidak tertular penyakit setelah divaksin dan tak ada jaminan atau kompensasi perusahaan jika ada cedera vaksin atau KIPI pada korban vaksin.
Pesan tersebut disebut diklaim bersumber dari FDA.
Bambang menjelaskan, foto kemasan Sinovac yang terdapat tulisan “Only for Clinical Trial” tersebut adalah kemasan yang digunakan untuk vaksin yang dipakai dalam uji klinis fase 3 yang saat ini tengah dilaksanakan.
Baca Juga: Pesan Manis Gempi buat Gisel di Tahun Baru, Bikin Nangis
“Kita kan sedang uji klinis. Jadi kemasan yang dipakai untuk uji klinis itu harus ada label ‘only for clinical trial’. Itu untuk uji kinis,” ujar Bambang.
Untuk pelaksanaan program vaksinasi pada masyarakat, Bambang menjelaskan, vaksin yang digunakan memiliki kemasan berbeda dan tidak ada tulisan ‘Only for Clinical Trial’.
terkait vaksin Sinovac disebut mengandung bahan tidak halal, Bambang menegaskan, keputusan halal dan tidak berada di bawah kewenangan LPPOM MUI.