Fakta varian baru virus corona di Inggris akhirnya terungkap. Ternyata virus yang telah bermutasi tersebut 70 persen lebih cepat menular dari Covid-19.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengungkapkan bahwa telah terjadi mutasi Covid-19 di negaranya. Varian baru virus yang pertama kali muncul di Tiongkok tersebut dijelaskan Johnson sangat cepat menular.
Baca juga: Biografi dan Profil Lengkap Bianca Adinegoro, Mantan Model Istri Cantik Menteri Muhammad Lutfi
Lebih cepat menular dari virus aslinya
Varian baru virus corona tersebut diberi nama VIU-202012/01. Varian baru virus corona ini 70 persen lebih cepat menular dari virus corona aslinya. Disebutkan bahwa varian baru virus ini berasal dari wilayah inggris selatan dan timur.
Sudah menyebar ke beberapa negara
Selain di Inggris varian baru virus corona tersebut juga telah ditemukan di beberapa negara lainnya seperti Denmark, Belanda, Australia, Italia, hingga Afrika Selatan. Dilaporkan bahwa hingga 13 Desember 2020 telah muncul beragam varian baru virus corona hingga mencapai 1,108 kasus.
Pendapat Epidemiologi
Epidemiologi Indonesia, Dicky Budiman menjelaskan bahwa mutasi pada virus sangat lumrah terjadi. Namun yang membuatnya terkejut adalah mutasi virus Covid-19 sangat cepat terjadi. Menurutnya hal sebut menjadi tidak lumrah terjadi.
"Umumnya itu 2-3 kali mutasi dalam satu bulan, nah yang terjadi di Inggris ini 17 kali kecepatan mutasinya,: ungkap Dicky Selasa 22 Desmeber 2020.
Menurutnya varian baru virus corona ini sangat berbahaya khususnya jika menyebar ke beberapa negara yang belum berhasil mengendalikan laju kasus Covid-19, salah satunya seperti Indonesia.
Baca juga: Kepemimpinan Bulu Tangkis Indonesia Akan Dipegang Kabareskrim dan Kapolda Metro Jaya
Menurutnya jika varian baru virus corona ini masuk ke Indonesia maka lonjakan kasus Covid-19 bisa naik hingga tiga kali lipat dari kasus hariannya yang kini terjadi. Hal itu disebabkan varian baru virus corona tersebut memiliki tingkat penularan 70 persen lebih mudah dari virus aslinya.
"Kalau digambarkan jika virus itu masuk Indonesia, akan membuat 3 kali lipat penambahan dari sisi kasus hariannya yang sekarang ini," Ungkap Dicky.