Di kawasan Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki kisah misteri tentang sosok Neng Syarifah sinden cantik dipercaya penghuni kawasan gentong.
sosok perempuan muda cantik berkebaya serba merah jambu dengan rambut disanggul dan membawa tas hitam itu sering dilihat para pengemudi zaman dulu yang melintasi jalur negara Bandung-Tasikmalaya via Malangbong itu.
"Konon waktu itu ada seorang sinden muda dan cantik asli warga Gentong bernama Syarifah. Namun nasibnya tragis dibunuh untuk dijadikan tumbal pembangunan sebuah jembatan," kata Ema Rohima, warga setempat.
Jembatan yang dimaksud, lanjut Ema, tak lain jembatan Sarongge di Gentong bawah, Desa Cibuniasih, Kecamatan Kadipaten.
Setelah kejadian mengenaskan itu, di jalur Gentong yang menyusuri perbukitan dengan kondisi jalan naik-turun dan berbelok-belok kerap terjadi kecelakaan.
Itu terjadi karena pengemudinya, konon, diganggu dengan penampakan Neng Syarifah, dengan ciri-ciri berkebaya serba merah jambu dengan rambut disanggul dan membawa tas hitam.
"Neng Syarifah muncul dan minta diantar, dan itu awal musibah. Terkadang juga kendaraan menjadi terasa berat," kata Ema sesuai dengan cerita yang berkembang di warga Gentong.
Baca Juga: Kisah Mistis Pendaki Diarahkan ke Jasad yang Membusuk Oleh Makhluk Halus di Gunung Semeru
Dia mengatakan, warga pernah mengadakan selamatan pada 1970-an.
"Entah karena pengaruh selamatan itu, kejadian kecelakaan berkurang," ujar Ema.
Kemudian saat itu juga berkembang semacam kebiasaan pengendara, setiap melintas di kawasan Gentong melempar sebatang rokok atau uang receh.
"Itu sebagai simbol nyawer kepada sang sinden Neng Syarifah agar tidak usil atau mengganggu," ujar Ema.
Baca Juga: Mitos Gunung Kemukus Tempat Pesugihan Fenomenal, Pernah Berkunjung?
Namun kini, setelah memasuki zaman milenial, kisah mistis Neng Syarifah yang legendaris tersebut hilang tergerus zaman.
"Tapi para sesepuh di Gentong hingga kini masih percaya terhadap keberadaan sosok misteri Neng Syarifah. Tak ubahnya kepercayaan warga pantai selatan Jawa terhadap keberadaan sosok Nyi Roro Kidul," kata Ema.