Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih, mengatakan pihaknya siap menjadi yang pertama menerima vaksin Covid-19 saat vaksinasi dilakukan pemerintah.
"IDI karena dianggap sebagai yang terdepan dalam bidang kesehatan, kami juga bersedia menjadi salah satu yang siap pertama dilakukan penyuntikan," ujar Daeng dalam konferensi pers yang ditayangkan di kanal YouTube PB IDI, Senin 14 Desember 2020.
"Dengan menjadi contoh dan role model seperti itu kami yakin akan lebih memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap proses vaksinasi," lanjutnya.
Baca Juga: IDI Dukung Vaksinasi Covid-19 Setelah Izin Darurat BPOM Keluar
Aksi tersebut merupakan ajakan kepada masyarakat untuk menerima program vaksinasi Covid-19 baik yang gratis maupun berbayar atau mandiri.
"Agar masyarakat secara cepat melihat contoh-contoh yang baik itu untuk meniru, dan tidak ragu lagi melakukan program vaksinasi yang kita lakukan," tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan dirinya siap menjadi orang yang pertama disuntik vaksin Covid-19.
Namun, hal itu akan dilakukannya apabila ada keputusan dari tim kesehatan.
Kemudian, Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban mengatakan pihaknya mendukung vaksinasi Covid-19 setelah izin darurat (UEA) BPOM keluar.
Baca Juga: Pemerintah Jamin Gratiskan Vaksin Bagi Warga di Zona Merah
"Belakangan ini ada pihak yang dianggap saya atau IDI menolak vaksin. Itu anggapan yabg tidak benar. Jangan salah tafsir atas ucapan saya yang sepertinya diambil sepotong-sepotong. Yang jelas, organisasi IDI mendukung vaksinasi. Tentunya setelah izin edar darurat (EUA) BPOM keluar, kata Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban.
Kabar baiknya, pemerintah melalui Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah jamin akan beri vaksin virus corona gratis bagi warga di zona merah.
Tidak hanya itu, pemerintah juga memberikan vaksinasi corona gratis bagi warga yang tidak mampu melalui program vaksinasi gratis. Sayangnya, Nadia belum memberikan rincian soal kriteria warga kurang mampu.
"Pemerintah pasti akan menjamin kalau memang itu adalah masyarakat kurang mampu sesuai dengan prioritas sasaran vaksin, salah satunya masyarakat rentan yaitu masyarakat yang tinggal di daerah yang berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19 seperti di daerah zona merah dan pelaku perekonomian," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.