Satuan Tugas Penanganan Covid-19 membutuhkan tambahan seribu relawan medis untuk memerangi penularan Covid-19 di Indonesia.
Penambahan relawan diakibatkan, kasus yang terjadi saat ini sudah membuat para relawan yang telah ada sangat kelelahan.
Lebih lanjut, Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian mengungkapkan, kini pendaftaran relawan untuk memenuhi kebutuhan ini sedang dibuka.
Mereka yang kelak bergabung sebagai relawan medis akan ditempatkan di rumah sakit rujukan Covid-19 dan wisma isolasi mandiri.
"Untuk amannya, antisipasi ke depan kami mencari seribu relawan lagi," ucapnya dalam Talkshow 'Kolaborasi Sebagai Strategi Lawan Covid-19' yang digelar di Media Center Satgas Covid-19 di Graha BNPB Jakarta.
Ia menyebutkan saat ini sudah ada 5.000 relawan medis yang terdaftar yang ditempatkan di beberapa fasilitas kesehatan. Mereka juga ditempatkan di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas untuk melakukan tracing.
Kemudian, keberhasilan pemerintah mendatangkan vaksin Covid-19 pada awal Desember lalu menjadi langkah maju penanganan Covid-19. Namun protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak) ditegaskan harus tetap dilaksanakan.
Juru bicara vaksin Covid-19 Reisa Asmoro Broto mengungkap, disiplin protokol kesehatan ini masih penting dilakukan mengingat angka kenaikan kasus Covid-19 masih cukup tinggi. Protokol ini pun kelak harus menjadi kebiasaan baru.
Baca Juga: Daftar Harga Paling Lengkap Vaksin Corona Mandiri
Ia minta masyarakat tidak meremehkan penularan Covid-19, meski tingkat kesembuhan tinggi. Kehadiran vaksin harus tetap dibarengi dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Reisa menekankan meski vaksin sangat bermanfaat sebagai perlindungan spesifik, tapi vaksin bukan satu-satunya cara pencegahan.
Terakhir, PT Bio Farma meminta fasilitas pelayanan kesehatan tidak membuka pendaftaran atau preorder vaksin Covid-19 mandiri terlebih dahulu.
Hal itu baru boleh dilakukan setelah ada instruksi dari pemerintah.
Juru Bicara pemerintah dari PT Biofarma, Bambang Heriyanto, menegaskan bahwa Bio Farma belum melaksanakan sistem pelayanan Pre-Order untuk vaksinasi Covid-19 jalur mandiri dalam bentuk apa pun, baik untuk keperluan fasilitas kesehatan maupun untuk perorangan.
Baca Juga:BPOM-MUI Kawal Terus Keamanan dan Kehalalan, Jelang Vaksinasi Corona
"Saat ini, Bio Farma masih mengembangkan sistem yang akan digunakan untuk pemesanan Pre-Order vaksinasi Covid-19 khususnya untuk jalur mandiri, dan hingga saat ini, belum ada ketentuan maupun pengaturan teknis dari pemerintah terkait hal tersebut, dan yang terpenting adalah, pelaksanaan vaksinasinya sendiri, tetap menunggu izin penggunaan dari Badan POM," kata Bambang dalam keterangannya.