Sosok profesor dr. Ugur Sahin, Penemu Vaksin Covid-19 atau vaksin dari BioNTech yakin bahwa sebentar lagi pandemi Covid-19 segera berakhir.
Rupanya keyakinan mereka ini menyusul Inggris menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan darurat untuk vaksin virus corona.
Vaksinasi atau imunisasi massal akan segera dimulai di sana dengan 800 ribu dosis awal vaksin Pfizer dan BioNTech. Vaksin akan didistribusikan pekan depan.
Baca Juga: Rusia Suntikkan Vaksin Sputnik V ke Warganya Meski Belum Selesai Uji Klinis
Bahkan vaksin Covid-19 ini juga berhasil dikembangkan, diuji, dan disetujui dalam jangka waktu cepat
“Kami percaya bahwa ini benar-benar awal dari akhir pandemi. Lebih banyak negara perlu menyetujui vaksin tersebut. Pastinya ini awal yang baik,” ujar Sahin.
Disisi lain Pemerintah Inggris telah mendapatkan kesepakatan dengan berbagai produsen, berjumlah lebih dari lima dosis per orang.
Inggris diketahui telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer di awal dan lebih cepat daripada Amerika Serikat dan Jerman.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan Badan Obat-obatan Eropa Uni Eropa mempercepat timeline imunisasi. Saat perlombaan vaksin memanas, negara-negara miskin mungkin tertinggal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan kelompok global lainnya telah mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan membentuk Fasilitas Akses Global Vaksin Covid-19, juga dikenal sebagai Covax mengembangkan dan mendistribusikan secara adil 2 miliar dosis vaksin pada akhir tahun depan.
Baca Juga: Semua Warga Portugal Bakal Dapat Vaksin Covid-19 Secara Gratis
Rupanya hal ini masalahnya bukan hanya soal suplai, tapi juga logistik. Vaksin Pfizer harus disimpan pada suhu yang sangat dingin yakni minus-94 derajat Fahrenheit.
Bahkan pada saat ini semua mata tertuju pada Inggris saat mulai meluncurkan vaksin Pfizer. Sahin dan Ozlem Tureci dari BioNTech sudah mendapat persetujuan dari pemerintah Inggris.