Kapolri Jendral Polisi Idham Aziz memerintahkan Kapolda Sulawesi Tengah berkantor di Poso untuk membasmi kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Sekedar informasi, Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diduga menjadi pelaku pembantaian satu keluarga jamaat gereja di Sigi beberapa waktu lalu.
Untuk itu, Kapolri memerintahkan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso untuk berkantor di Poso.
Baca Juga: Ali Kalora Teroris Sadis Berani Potong Leher Warga di Sulawesi Tengah
Hal ini dikatakan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu 2 November 2020.
Sekedar informasi, Satgas Tinombala yang merupakan gabungan aparat TNI-Polri masih melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT. Mulai dari tim Densus 88, pasukan TNI, dukungan drone serta intel IT juga dikerahkan dalam membantu proses pengejaran.
"Pasukan satgas Operasi Tinombala ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu, Salatanga," terangnya.
Argo menambahkan, selain memburu kelompok MIT, aparat gabungan juga melakukan trauma healing kepada warga paska aksi teror yang dilakukan kelompok MIT.
Guna memberi rasa aman kepada warga Polri juga menempatkan personel Brimob di tiga lokasi di areal transmigrasi Desa Levonu Sigi.
Baca Juga: Biografi dan Profil Lengkap Ali Kalora, Teroris Sadis Pembunuh 1 Keluarga di Sigi
"Bantuan Sembako 400 paket dari Polda untuk masyarakat transmigrasi yang mengungsi di Dusun Levonu. Lalu perbaikan 6 buah rumah tinggal atau pos pelayanan umat sudah mulai dilaksanakan inisiasi dari Polda untuk kecepatan serta bantuan proses pemakaman korban berupa 4 peti mati dan bantuan duka air mata," ungkapnya.
Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri atas empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diduga dibunuh oleh Kelompok MIT. Peristiwa pembantaian sadis tersebut terjadi pada Jumat 27 Novemver 2020 sekira pukul 09.00 Wita.
Keempat korban yang dibunuh Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.