Pemerintah China akan membagikan vaksin secara global dan Indonesia mendapat jatah 40 vaksin. Pembagian vaksin secara global tersebut dilakukan oleh China ke beberapa negara yang menjadi tempat uji coba tahap tiga para kandidat vaksinnya dalam beberapa bulan ke depan.
Dari beberapa negara tersebut, China berjanji akan memprioritaskan negara yang berkembang untuk dikirimkan vaksin yang telah dinilai sukes.
Bebera kalangan berpendapat, pembagian lima kandidat vaksin corona dari empat perusahaan yang seluruhnya telah mencapai tahap tiga atau tahap akhir uji coba sebelum regulasi persetujuan diterapkan, merupakan aksi cuci tangan Negeri Tirai Bambu.
Baca Juga: Jokowi Sebut Angka Kesembuhan Corona Capai 83,6 Persen saat 9 Bulan Bersama Corona
Sekedar informasi, Negara Tirai Bambu dinilai oleh beberapa kalangan telah lalai menanggulangi penyebaran virus corona pada awal kemunculannya.
Setelah berhasil menekan lonjakan kasus virus corona, perusahaan farmasi China terus mencari tempat di luar negeri untuk menguji kemanjuran vaksin mereka.
Empat perusahaan farmasi itu telah melakukan uji coba vaksin tahap tiga setidaknya di 16 negara. Sebagai gantinya, China berjanji akan menjadikan belasan negara tersebut prioritas pemberian vaksin.
Beberapa negara lain bahkan dijanjikan China transfer teknologi pembuatan vaksin untuk kebutuhan produksi dalam negeri.
Perusahaan farmasi pengembang vaksin Sinovac Biotech telah menandatangani perjanjian untuk memberi 46 juta dosis vaksin corona ke Brasil dan 50 juta dosis vaksin ke Turki.
Vaksin Sinovac juga akan memasok 40 juta dosis massal vaksin, konsentrat vaksin sebelum dibagi ke dalam botol kecil, ke Indonesia untuk produksi lokal.
Baca Juga: Fakta Terbaru Soal Virus Corona, Masa Isolasi Penderita Covid-19 Cukup 5 Hari
Sementara itu, CanSino Biologics akan mengirimkan 35 juta dosis vaksinnya ke Meksiko. Di sisi lain, China National Biotec Group (CNBG) tidak begitu terbuka soal pengembangan dan penjualan kandidat vaksin buatannya.
Namun, dua vaksin buatan CNBG saat ini tengah menjalani uji coba fase tiga di 10 negara yang sebagian besar berada di Timur Tengah dan Amerika Selatan.
Sekedar informasi, Presiden Jokowi Mengatakan angka kesembuhan corona di Indonesia mencapai 83,6 persen saan 9 bulan bersama corona. Angka tersebut lebih baik dari rata-rata dunia yang mencatatkan angka kesembuhan di angka 69,03 persen.
Hal tersebut dikatakan Jokowi saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa 1 Desember 2020.
Secara khusus, Jokowi menyoroti dua provinsi yang mencatatkan penambahan kasus corona tertinggi, yakni Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Dalam 2-3 hari terakhir, terjadi peningkatan kasus virus corona yang sangat drastis di kedua provinsi ini.
Terakhir, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Udin Al Ayubi, mengatakan pihaknya akan memasak barcode di setiap vaksin corona untuk cegah penimbunan.
Kemudian, dia mengatakan proses produksinya ada bentuk jadi hingga pengemasan ulang (repackaging). Hal ini akan berkaitan dengan identifikasi dari vaksin itu sendiri.
Selanjutnya yang tak kalah pelik adalah terkait rantai distribusi. Sebagaimana yang sudah banyak diberitakan, vaksin ini membutuhkan penyimpanan dengan suhu khusus.
"Kita juga punya tantangan terkait supply and demand. Suplai terbatas, demand luar biasa. Ini yang akan bisa memonitor apa yang terjadi di lapangan," katanya.